Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membersihkan Pikiran dari Hal-hal Negatif

1 Maret 2023   08:19 Diperbarui: 8 Maret 2023   05:34 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pikiran yang harus dibersihkan | by pixabay

 

Pikiran manusia, baik positif maupun negatif, sangat erat kaitannya dengan emosional di dalam diri. Pikiran menghasilkan sistem kerja otak yang selanjutnya berpengaruh pada cara pandang kita menjalani hidup. 

Terkait itu, seseorang yang berpikiran negatif lebih dikhawatirkan kesehatan mental dan fisiknya daripada seseorang yang berpikiran positif. Untuk alasan inilah, penting untuk kita menyadari bagaimana mengelola pikiran dan emosi agar jauh dari hal-hal negatif sehingga kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Penyebab pikiran negatif dan dampaknya

Pikiran negatif sering kali berakar pada ketakutan yang dapat bermanifestasi sebagai kecemasan, kesedihan, kemarahan, atau ketidaknyamanan. 

Berpikir negatif bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti pengalaman hidup seseorang yang pernah diintimidasi di masa lalu sehingga meninggalkan kesan buruk kepadanya. 

Pengalaman negatif ini membuat seseorang merasa tidak aman atau marah sehingga mungkin membuat dialog internal tentang keraguan untuk melindungi dirinya sendiri agar tidak disakiti.

Pikiran negatif kerap dikaitkan dengan harga diri rendah, lemah, depresi, dan kecemasan, yang dapat memengaruhi siapa saja sebagai individu. Jika terus menerus berpikir negatif dalam waktu lama, kemungkinan otak kita---betapapun tidak rasional kedengarannya---dapat mulai mengasosiasikan perasaan negatif terhadap ingatan, orang, benda, dan tempat tertentu. 

Kita bahkan mungkin bertindak gegabah sebagai hasilnya karena makin kita merasa tertekan, makin sulit untuk keluar dari siklus depresi atau kembali ke diri kita untuk bahagia lagi.

Apakah pikiran negatif bisa menular?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun