Hampir di setiap aspek kehidupan, kita selalu berkomunikasi dengan orang lain, baik itu di rumah, di tempat kerja, di lingkungan pertemanan, maupun di tempat-tempat umum. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara pengirim dan penerima pesan.Â
Entah disadari atau tidak, faktanya kita melakukan komunikasi di sepanjang waktu, yaitu ketika kita berbicara, mendengar, menulis, membaca, bahkan bahasa tubuh kita pun ikut mengomunikasikan sebuah pesan.
Akan tetapi, pernahkah kita mengatakan sesuatu kepada seseorang, tetapi kata-kata kita malah ditafsirkan dengan maksud yang sama sekali berbeda? Apakah kemudian komunikasi kita dapat menjadi sumber kesalahpahaman dan konflik?
Ya, permasalahan dalam berkomunikasi memang seringkali terjadi. Hal itu disebabkan oleh proses komunikasi yang begitu kompleks yang melibatkan lebih dari sekadar kata-kata yang kita gunakan untuk berkomunikasi secara efektif.Â
Maka itu, kita perlu memperhitungkan situasi lingkungan dan orang yang kita ajak berkomunikasi. Kita juga perlu menyadari gaya berkomunikasi kita sehingga hal itu dapat memengaruhi cara penerimaan pesan yang kita sampaikan.
Belajar berkomunikasi secara efektif sangat penting untuk kesuksesan hidup. Kabar baiknya adalah bahwa keterampilan komunikasi dapat kita pelajari.Â
Menurut sains, terdapat sepuluh langkah spesifik yang dapat kita ambil untuk menjadi komunikator yang baik, bahkan hebat. Jika mempelajarinya, peningkatan dalam keterampilan komunikasi kita kemungkinan besar akan signifikan.
Kenali Audiens
Mengetahui audiens adalah penting, baik ketika kita sedang memberikan presentasi kepada atasan atau mitra kerja, mengirim email ke klien, berbicara dengan seseorang yang kita kenal, maupun situasi lainnya.Â
Dengan memahami lawan berkomunikasi, kita akan dapat menyesuaikan pesan terhadap kebutuhan mereka---dan lebih memastikan bahwa mereka memahami dan mengingat apa yang kita sampaikan.
Beberapa hal penting perlu dipertimbangkan ketika mencoba mengenal audiens. Pertama, pikirkan tingkat keahlian mereka tentang topik yang kita diskusikan.Â
Jika berbicara dengan para ahli, kita hanya perlu memberikan informasi terperinci tanpa perlu menjelaskan konsep dasar. Berbeda halnya jika berbicara dengan pemula, kita harus mulai dengan dasar-dasar, itu pun disarankan menggunakan bahasa yang lebih sederhana.