Tentang pengabaian, kamu---mungkin---takut mengalaminya, tetapi fakta ironisnya kamu mengisolasi diri untuk mencegahnya.
Kamu ingin menjadi yang terbaik dan ingin semua dunia menyukaimu---itu tidak masalah dan bahkan bisa menjadi tujuan yang bagus untuk dimiliki. Hanya, ketika takut orang-orang tidak menyukaimu, kamu mulai berusaha melakukan sesuatu yang secara intrinsik bisa dikatakan sebagai kemunafikan dengan melepaskan kepercayaan diri dan kepribadianmu untuk sebuah karakter yang dibuat dari rasa takut dan tidak aman: Memakai "topeng".
Sejatinya, jika kamu ingin orang lain benar-benar menikmati keberadaanmu di dekat mereka, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah berupaya untuk belajar menerima dan menikmati dirimu sendiri. Dengan mengabaikan penilaian orang lain tentangmu dan mengutamakan apa adanya dirimu sendiri, maka kamu menjadi pribadi yang jauh lebih disukai orang-orang. Jujur terhadap karaktermu, itu lebih baik.
Seseorang yang mencoba membuat orang lain menyukainya sebelum dia menyukai dirinya sendiri akan bertindak hanya karena ketidakamanan dan ketakutannya saja. Alhasil, semua upayanya untuk menjalin hubungan yang nyata selalu mengarah kembali kepada rasa ketidakamanan dan ketakutan tersebut.
 Sebagai contoh, dalam sebuah kelompok, makin keras kamu mencoba menyatu dalam keterpaksaan, makin tidak berhasil kamu mempertahankan kelancaran dan kehangatan.
Berbeda dengan seseorang yang hanya berusaha menjadi dirinya sendiri, dia akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga memiliki perspektif dunia yang indah dan menyenangkan. Nah, jika merangkul dan mempercayai hal itu, kamu tidak perlu berusaha menjadi karakter selain karaktermu sendiri, bukan?
Kombinasi filosofi Socrates dengan "Kenali dirimu sendiri" dan Emerson dengan "Percayalah pada dirimu sendiri" tampaknya memecahkan banyak masalah sosial yang umum dihadapi manusia. Kedua kutipan didasarkan pada "dirimu" merupakan dasar dari semua pengalaman pribadi, bahkan ketika melibatkan orang lain.
Seseorang yang mencoba menghindari interaksi sosial yang tidak diinginkannya, hampir pasti akan menemukan kondisi tersebut; Seseorang yang khawatir bahwa dia kesulitan mengatakan hal yang benar, hampir pasti akan mengatakan hal yang salah. Maka, jangan biarkan imajinasimu menciptakan masalah sosial yang sebenarnya tidak ada. Satu-satunya tujuanmu bersosialisasi adalah untuk belajar atau bersenang-senang saja.
-Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H