Kata-kata "seperti" atau "sebagai" tidak digunakan pada kalimat tersebut. Itu artinya kalimat tersebut adalah metafora karena metafora menjelaskan bahwa gadis itu adalah seekor ular derik dengan kualitas perbandingan yang sama, yaitu kemarahan.
Nah, dari dua contoh kalimat di atas, kita telah melihat jelas perbedaan simile dan metafora.
Jadi, baik simile maupun metafora, keduanya merupakan contoh bahasa kiasan karena subjek atau objeknya tidak secara harfiah sama, tetapi kualitasnya serupa ketika kita membandingkannya. Terkadang kita menggunakan simile dan metafora setiap menulis tanpa memikirkannya.Â
Contoh kalimat-kalimat lainnya sebagai berikut:
Perempuan itu adalah malaikat; (metafora). Tentu saja perempuan itu bukan benar-benar malaikat. Kita hanya menggunakan metafora untuk membandingkannya dengan malaikat karena kualitas perbandingannya, yaitu kebaikannya.
Dan,
 Kue muffin ini sekeras batu bata; (simile). Kue muffin tidak benar-benar batu bata. Kita hanya menggunakan simile untuk membandingkan kue muffin dengan batu bata berdasarkan kualitasnya, yaitu kekerasan wujudnya.
Coba kita amati kalimat berikut.
1. Nyanyiannya adalah musik di telinganya.Â
2. Sinar matahari bersinar seperti berlian di atas air.Â
 Kalimat manakah yang merupakan simile dan metafora?
Ya, kalimat pertama adalah metafora. Dua subjek yang dibandingkan adalah nyanyian dan musik. Kualitas perbandingannya adalah melodi. Bagaimana penyempurnaan pesannya?Â