Kita sering dong ketika mendengar perjalanan hidup seseorang, baik cerita secara langsung maupun melalui audio dan visual, kita langsung termotivasi dan ingin buru-buru menuju apa yang kita impikan.
Kita lantas menjadi berapi-api dan bersiap-siap menjejaki hari-hari ke depan. Pokoknya, saat itu semangat membara sudah mulai berkobar.
Namun, entah mengapa, tanpa kita sadari atau tanpa kita sengaja, tiba-tiba saja nih, motivasi itu padam secara perlahan—dan itu menjadi masalah buat kita. Mengapa hal itu bisa terjadi, ya?
Tidak semua orang mampu membungkus motivasinya sehingga terlindungi.
Kehilangan motivasi atau matinya motivasi itu adalah masalah yang mungkin hampir pernah dialami setiap orang, termasuk kita.
Terbunuhnya motivasi pada diri kita menyebabkan ketidaksukaan terhadap sumber-sumber inspirasi dari manapun.
Terkadang, karena sudah tidak termotivasi lagi, kita bahkan tersugesti mengucapkan kalimat-kalimat negatif kepada sumber motivasi tersebut.
“Kebanyakkan bicara”
“Bisanya cuma ngomong, doang”
“Tidak semudah yang Lo katakan, Bray”