Pada Oktober 2009, tujuan wisata Shy Star adalah Kabupaten Lamongan yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Kabupaten Gresik di Timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di Selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di Barat.
Obyek wisata yang ada di Lamongan : monumen Van der Wijck, Waduk Gondang, makam Sunan Drajat dan makam Sunan Sendang Duwur, Pantai Tanjung Kodok, Mazola (Maharani cave and Zoo Lamongan), Wisata Bahari Lamongan (mirip Dufan – Jakarta).
Peta Wisata Kabupaten Lamongan:
[caption id="attachment_181106" align="aligncenter" width="500" caption="http://cfcunesa.files.wordpress.com/2009/12/lokasi2.jpg"][/caption] Â Shy Star hanya berkesempatan mengunjungi Mazola, walau lokasinya berseberangan dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL) bahkan tersedia tiket masuk terusan untuk Mazola plus WBL, tapi Shy tidak tertarik dengan WBL. Lagipula, sorenya Shy harus melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Jadi, yang akan Shy ceritakan hanya Mazola saja.
Â
Harga Tiket Masuk :
Gua Maharani = Rp 15.000/ orang
Tiket terusan (Gua Maharani – WBL) = Rp 52.000 / orang
Â
Sebenarnya ini adalah kunjungan kali keduaku ke Gua Maharani. Sebelumnya pada tahun 1997 sudah pernah berkunjung, saat itu belum ada zoo-nya, kondisinya pun belum sebagus dan semenarik saat ini. Kini, adapenambahan sejumlah fasilitas seperti : kebun binatang, museum geologikal (gemstone area) hingga museum hewan yang dilengkapi dengan replika hewan dan diorama habitat aslinya. Hmm, Mazola sangat cocok untuk jenis liburan Edutainment, menggabungkan edukasi dengan hiburan.
[caption id="attachment_181115" align="aligncenter" width="500" caption="Museum Hewan (Dok.Shy Star)"][/caption] Â Gua Maharani terletak di kecamatan Paciran. Merupakan bagian dari Pegunungan Kapur Utara, yaitupegunungan kapur yang membentang di pesisir utara Pulau Jawa mulai dari Kabupaten Pati (Jawa Tengah) hingga Lamongan (Jawa Timur). Disebut juga sebagai Pegunungan Kendeng Utara, karena letaknya yang sejajar dengan Pegunungan Kendeng yang membujur di sebelah Selatannya. Ada juga yang menyebutnya Pegunungan Serayu Utara.Gua yang bertempat di Jalan Raya Daendels (Pantura) ini berjarak sekitar 500 meter dari pantai utara Jawa dan berada pada kedalaman 25 meter di bawah permukaan tanah, dengan luas 2.500 m2.
Â
Gua Maharani mempunyai stalagmit (susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua) dan stalaktit (batangan kapur yang terdapat pada langit-langit gua dengan ujung meruncing ke bawah) yang indah. Stalaktit dan stalagmit ini masih mengalami pertumbuhan dengan kecepatan 1 cm per sepuluh tahunnya.Dengan panjang rute 350 meter, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit berjalan kaki untuk mengelilingi seluruh kawasan dalam gua ini. Cukup mengikuti jalan setapak dan anak tangga yang sengaja dibuat di dalam gua. Penerangan dari warna-warni lampu di dalam gua membangun imajinasi tersendiri bagi pengunjung.
Â
PROSES TERBENTUKNYA GUA
Untuk memenuhi rasa ingin tahu, Shy coba kumpulkan informasi tentang bagaimana proses terbentuknya gua. Inilah yang dapat disarikan dari hasil googling dan buka-buka kamus untuk mencari arti setiap istilah geologi yang ditemukan (bener kan ? menulis itu adalah kegiatan berbagi dan proses menambah ilmu) :
Secara sederhana gua ini terbentuk karena larutnya material batu gamping dan meninggalkan jejaknya berupa rongga-rongga. Rongga-rongga ini bila kemudian saling berhubungan akan berkembang melebar dan memanjang akibat berlanjutnya pelarutan dan aliran air bawah tanah hingga akan terbentuklah gua-gua. Pembentukan gua sangat intensif di kawasan karst (daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah) yang batuannya didominasi batu gamping / batu kapur / limestone karena sifat batu gamping yang unsur utamanya adalah karbonat CaCO3 yang sangat reaktif terhadap larutan asam, khususnya larutan senyawa asam yang mengandung CO2. Air yang mengandung senyawa asam CO2 akan melarutkan karbonat menjadi kalsium dan bikarbonat. Reaksi balik akan kembali menghasilkan karbonat. Maka selain adanya proses pelarutan yang membawa partikel karbonat sehingga terjadi pelubangan dan pengguaan pada batu gamping, di tempat lain terjadi proses pengendapan karbonat berikutnya. Ini menerangkan proses selain terbentuknya gua itu sendiri, juga terbentuknya hiasan-hiasan gua (stalaktit, stalagmit, flowstone, guardam, dll) yang merupakan hasil endapan karbonat dari pelarutan karbonat di tempat lain. Umumnya daerah Lamonganmerupakan daerah dataran rendah dengan komposisi batuan berupa batu pasir, lempung, lanau (butiran batu yang lebih kecil daripada pasir halus, tetapi lebih besar daripada lempung) dan batuan jenis endapan lainya. Daerah Lamongan juga mempunyai cadangan batu kapur yang cukup besar.
Â
Menurut ahli perguaan internasional dari yayasan speleologi Indonesia di Bogor menilai bahwa stalaktit dan stalagmit di gua Maharani masih hidup, karenanya keindahan gua ini bisa disejajarkan dengan gua – gua wisata terkenal di luar negeri seperti : gua Altamira di Spanyol, gua Mammoth dan gua Carlsbad di Amerika Serikat, serta gua Coranche di Perancis.
Â
Benarkah demikian ? Shy coba googling nyari foto-foto dan keterangan tentang gua wisata terkenal di luar negeri itu. Lalu Shy bandingkan dengan foto-foto dokumentasi pribadi, ternyata gua Maharani memang layak disejajarkan dengan gua-gua tersebut. Sengaja Shy sandingkan foto-foto tersebut sebagai perbandingan.
Sekilas info dari Wikipedia :
Altamira adalah gua di Spanyol yang terkenal dengan gambar dan lukisan batu polikrom mamalia liar dan tangan manusia, telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Mammoth Cave National Park adalah taman nasional U.S.A. di pusat Kentucky, meliputi bagian dari Mammoth Cave. Didirikan sebagai taman nasional pada tanggal 1 Juli 1941. Menjadi Situs Warisan Dunia pada tanggal 27 Oktober 1981, dan International Biosphere Reserve pada tanggal 26 September 1990.