[caption id="attachment_259797" align="aligncenter" width="480" caption="jalan dari Ancol menuju Tj.Priok yang ambrol, laut di sisi kiri"][/caption]
Begitulah kata teman kantor yang kebetulan lewat di situ tadi pagi. Sejumlah foto berikut pun saya peroleh dari dirinya.
Alhamdulillah. Syukurlah, pagi ini saya tidak jadi melewati Jl.RE.Martadinata – Jakut. Bisa telat sampai di kantor, tuh. Jika melihat jalur kendaraan yang bisa dilewati seperti itu.
Beberapa bulan sebelumnya, di Jl.RE.Martadinata memang sedang ada proyek peninggian jalan. Duh, lama sekali penyelesaiannya. Jalan berbatu membuat tubuh terguncang-guncang, belum lagi debu yang beterbangan menyelimuti serupa kabut tebal di sepanjang jalan itu. Ampyun, deh . . . nggak nyaman banget ! Siap-siap kena ISPA, kalau nggak pakai masker. Eh, Metro Mini yang kutumpangi menuju Terminal Tj.Priok pun seringkali mengoper penumpangnya. Bayangkan, dalam satu perjalanan saya pernah dioper sampai tiga kali di jalur tersebut. Terus harus bayar lagi di Metro operan berikutnya. Gondok banget, deh. Bosan adu mulut sama kondektur Metro Mini saat terjadi oper-operan berkelanjutan, maka seminggu sebelum bulan puasa, saya sudah tidak melewati Jl.RE.Martadinata.
Nah, kemarin siang dari Stasiun Kota menuju Tj.Priok, saya lewat situ. Ternyata peninggian jalannya sudah rampung dan lalu-lintasnya lancar. Pagi tadi, sempat terpikir untuk kembali melewati jalan tersebut demi menuju kantor. Tapi, urung saya lakukan, karena saya agak kesiangan berangkat dari rumah. Bukan karena kesiangan bangun, loh ?! Tapi gara-gara telat sampai di rumah, karena habis olahraga jalan-jalan pagi keliling kampung sebelum berangkat kerja, hehe. Saya pilih lewat Jl.Yos Sudarso, dilanjutkan naik ojek motor.
Baca berita di internet, katanya : jalan itu ambrol sekitar jam 4 pagi, sepanjang 103 meter ke kedalaman 7 meter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H