Mohon tunggu...
Shy Star
Shy Star Mohon Tunggu... -

Pikiran sehebat apa pun, tak bermakna jika tidak dituliskan. Tulisan sehebat apa pun, tak berguna jika tidak menggugah untuk dilaksanakan. BERPIKIR, BERTINDAK, BERHASIL.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

IMB Berujung Haru

9 Agustus 2010   02:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:12 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode IMB (Indonesia Mencari Bakat) di Trans TV semalam bertajuk Putaran Final. Peserta yang tersisa, yaitu : Hudson, JP Millenix, Brandon, Putri Ayu, Klantink, Rumingkang, dan Funky Papua. Mereka semua telah berusaha menampilkan yang terbaik untuk menghibur pemirsa dan fansnya. Dan tentu saja demi meraih predikat juara. Usaha telah dijalankan, harapan pun menyertai. Namun takdir Illahi yang menentukan. Menyaksikan hasil polling SMS selama 2 minggu ini, didapatlah 3 posisi terendah : Hudson, JP Millenix, dan Brandon. Sungguh di luar dugaanku dan juri IMB juga nampaknya, itu terlihat dari raut wajah mereka. Melihat ekspresi keterkejutan, di wajah Rianti Cartwright yang paling jelas terlihat. (Akh, Rianti adalah juri favoritku. Tutur katanya selalu membesarkan jiwa peserta yang dikomentarinya. Dan ketulusan ucapannya sungguh terasa). Ketiga peserta yang berada di posisi terendah kali ini merupakan sosok-sosok yang paling kusuka dibandingkan peserta lainnya. Ketiga-tiganya memiliki bakat dan kemampuan yang unik. [caption id="attachment_220118" align="alignleft" width="300" caption="Hudson (http://www.jawapos.co.id/imgall/10/imgori/144482large.jpg)"][/caption] Hudson dengan 2 pribadi-Jessica di sisi feminin dan Hudson di sisi maskulin. Selalu memukau dengan kemampuan bernyanyi, berakting dan menghibur. Dia bisa disebut entertainer sejati. Yang membuat kumenyukainya adalah sosoknya yang tenang dan bersahaja. [caption id="attachment_220129" align="alignleft" width="242" caption="JP Millenix"][/caption] Lalu JP Millenix si drummer cilik. Gadis berusia 10 tahun ini jago menabuh drum loh. Aliran musik yang digandrunginya rada nge-rock, tapi dia juga piawai membawakan musik pop dan yang lainnya. Yang membuatku kagum padanya adalah jiwa besarnya, dia acap kali masuk ke posisi 3 terendah, namun senyuman dan suara tegasnya tak pernah luntur. Dia terlihat cerdas dan dewasa untuk anak seusianya, aku suka logika berpikirnya. Itu semua tersirat dari liputan tentang dirinya di belakang panggung. Sedangkan Brandon, si cowok imut jago nge-dance yang berusia 8 tahun asal Surabaya. Oh, dia adalah anak yang memang terlahir dengan bakat itu. Suatu kali pernah ditayangkan rekaman video dirinya saat masih batita, dia sudah senang nge-dance, tak henti menggoyang-goyangkan tubuhnya. Aku suka kepolosannya dan juga semangatnya. [caption id="attachment_220131" align="alignright" width="297" caption="Brandon"][/caption] Sayangnya, tadi malam ketiganya berada di posisi terendah. Keharuan mulai menyeruak, ketika Omes si pemandu acara menyebutkan Brandon harus masuk kategori tersebut. Selama ini, Brandon belum pernah masuk posisi 3 terendah. Brandon tak kuasa menahan tangis. Anak sekecil itu, terlampau berat beban mentalnya untuk bisa menerima kenyataan seperti itu. Baru saja dia dipuja-puji dan melihat beludak Brandoniser (fansnya Brandon) meneriakkan yel-yel menyemangatinya, lalu kini dihadapkan pada kemungkinan tersingkir dari panggung. Jiwanya belum siap. Ah, kasihan kamu, Brandon. Mataku pun mulai berkaca-kaca melihatmu seperti itu. Rianti dan Titi Syuman selaku juri pun nampak sedih. Hudson, JP Millenix, dan Brandon berdiri di atas panggung. Menunggu keputusan, siapa yang akan keluar dari ajang pencarian bakat ini. Omes menanyakan keyakinan dari ketiganya, apakah masing-masing yakin masuk final ? [caption id="attachment_220136" align="aligncenter" width="300" caption="Brandon dan Omes"][/caption] JP dan Brandon mengangguk yakin, sedangkan Hudson punya komentar sendiri. Dia  mengatakan bahwa dirinya telah memberikan yang terbaik, sebagai seorang penghibur dia merasa sedih jika performanya ternyata tak bisa menghibur pemirsa, tentang hasil diserahkannya pada YME. Tatapan Hudson sesaat terlihat kehilangan semangat, namun tak lama kemudian dia terlihat tersenyum sambil menebar pandang ke seantero gedung. Menurutku, dia sedang mencoba merekam semuanya dengan baik di memorinya, kalau-kalau inilah malam terakhirnya di atas panggung sebesar itu. Aku menduga pasti JP yang akan tersingkir, benar saja. Ugh, aku ikut sedih untukmu JP. Air mataku menitik, sebagaimana Rianti. Setenang apapun dirimu JP, akhirnya air matamu deras mengucur. Walau senyuman tetap kau pertahankan menghiasi wajahmu yang manis. Aku salut padamu, JP. Dalam keadaan demikian, kamu masih sanggup berkata-kata dengan suara tegas dan merespon dengan baik ucapan-ucapan Omes. Siapapun yang kalah dari suatu perlombaan, jangan berkecil hati. Kecewa boleh saja, tapi jangan lama-lama. Karena perlombaan yang sebenarnya adalah kehidupan itu sendiri,  di mana rentangnya adalah usia kita. Segera bangkit dan lanjutkan perlombaanmu, karena garis finishnya masih jauh di depan. Bersemangatlah ! Untuk JP. Ini bukan akhir prestasimu, justru awal prestasimu. Dirimu telah dikenal, maka teruskan berkarya hingga engkau menjadi profesional. Semangat yah, adik kecil . . . sumber gambar : JP Millenix Brandon Brandon dan Omes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun