Klenteng (Dok.Shy Star)
Akhirnya, kami tembus ke Blok F. Di sini tempat pedagang souvenir (katanya sih) dari Arab, walau kadang barang buatan Cina juga. Barang yang dijajakan di sini : tasbih, celak mata, minyak wangi, bubuk pacar (pewarna kuku), sajadah, karpet, baju, dll. Sembari lewat, kusempatkan memotret dengan tergesa, karena itu hasilnya tak bagus.
Blok F (Dok.Shy Star)
Di Blok F ini jalan yang kulalui kurang cahaya, berjalan di antara kerumunan orang yang ingin berbelanja di lapak-lapak. Sesekali didorong orang dari belakang, maklum pasar senggol gitulah. Menuju tempat ngetem bus P14 yang lumayan jauh dari situ. Saat tiba di tujuan, pas ada P14 baru datang, tapi sudah penuh sesak dengan penumpang yang berdiri di pintunya. Aku bilang ke Bunda, “Jangan maksa naik. Tunggu yang berikutnya aja.” O-ow, ternyata banyak saingan nih. Masih banyak penumpang bus P14 yang bernasib sama dengan kami, ada puluhan jumlahnya.
Kami pun memilih naik mikrolet M-08 saja ke Kota. Nanti dari Kota nyambung naik mikrolet ke Priok. Walah, ongkos mikrolet Tanah Abang – Kota seharga Rp 4.000 / orang ? Ya sudah, dibayar sajalah. Sambil mikir, rasa-rasanya belum ada pengumuman kenaikan tarif angkutan umum bukan ? Tarif angkot paling tinggi biasanya sebesar Rp 3.000 / orang. Ternyata, tarif mikrolet M-15 dari Kota – Priok pun Rp 4.000 / orang. Terakhir kali aku naik M-15 sekitar 1 bulan lalu masih Rp 3.000 / orang dari Kota – Priok. Entahlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H