Tuhan Allah Maha Pencipta, Engkau menciptakan bumi dengan segala isinya dengan begitu sempurna, dengan segala manfaat dan fungsinya masing-masing. Seperti halnya dengan aku Kayu Bakar. Tuhan aku merasakan sakit yang begitu sangat; hidupku kulalui dengan penderitaan. Aku yang berasal dari pohon yang besar dan kokoh yang kemudian dipotong oleh manusia, aku dipisahkan dari akar dan daunku yang rimbun. Aku kemudian dikeringkan, dipotong-potong menjadi bagian yang kecil dan dibakar hingga aku menjadi debu.
Atas semuanya itu Tuhan, aku tidak marah dan dendam; aku malahan bersyukur pada-Mu atas semua yang telah terjadi padaku. Aku boleh merasakan semua penderitaan ini, walaupun aku merasa sakit dan menderita, aku boleh menjadi berarti dan berguna serta bermanfaat bagi manusia mahluk ciptaan-Mu yang paling mulia itu. Aku digunakan untuk keperluan memasak makanan dan air untuk diminum; aku digunakan sebagai alat untuk menghangatkan diri saat manusia merasa kedinginan.
Aku bersyukur Tuhan dapat digunakan oleh kebanyakan orang-orang kecil yang tidak mampu sehingga meringankan beban hidup mereka. Seperti Engkau yang rela menderita dan mati di kayu salib demi manusia, begitu pula aku harus memikul salibku sebagai bagian dari sengsara-Mu di salib. Sebab Engkau pernah berkata "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”, itulah yang menjadi semangat dan kekuatanku. Penderitaan dan rasa sakitku tidaklah sia-sia sebab Engkau pulalah yang mengajarkan aku untuk tetap kuat dalam kelemahan dan dalam penderitaan sebab dalam kelemahanku Engkau menaungi aku dan kuasa-Mu menjadi nyata dan sempurna. Terima kasih Tuhan karena aku dapat sependeritaan dengan-Mu dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Amin.
Aku berguna bagi orang lain jika aku semakin 'membakar 'diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H