Tahun Macan Air membawa duka lara karena kehilangan Ibunda tercinta pada tanggal 25-04-2022 di usia 79 Tahun. Era Pandemi Covid19 telah banyak memakan korban baik fisik maupun psikis tidak terkecuali Ibunda tercinta terutama Perubahan Gaya Hidup dari kebiasaan jemur pagi, jalan2 dimall, kunjungan dari Anak-anak semua tidak dapat dilakukan selama hampir 3 Tahun, dan boleh dikatakan suatu perubahan drastis tentunya akan membuat Wanita lanjut usia didalam tekanan psikis sehingga mempengaruhi metabolisme berdampak Human Growth Hormon (Sunardi & Sujito 2019) bahwa gelombang Delta otak manusia merupakan gelombang otak yang mempunyai frekuensi 0.5-4 hz dan amplitudo 100-200 mikrovolt mengalami gangguan dengan ciri-ciri tidak dapat tidur nyenyak atau insomnia, maka tidak dapat melakukan proses pemulihan dan perbaikan terhadap jaringan yang mengalami kerusakan dan memproduksi sel baru, demikian juga bila adanya gangguan pada Hormon Endorfin dan Seretonin dikarenakan stress, ketakutan, khawatir, dll (tekanan mental) yang merupakan gelombang Alfa pada otak Manusia frekuensi 8-12 hz dan Amplitudo 20-80 mikrovolt berdampak pada gangguan Kekebalan tubuh Manusia.
Ibunda selalu di monitor oleh dokter mengenai Pola Makan, check darah rutin, tensi darah termasuk vitamin, padahal sebulan sebelum Beliau Wafat baru melakukan pemeriksaan darah dengan hasil normal dan seminggu sebelum meninggal juga mendapatkan kunjungan keluarga dalam kondisi sehat, akan tetapi sekitar bulan Febuari 2022 mendapatkan suntikan vaksin booster Pfizer yang baru- baru ini disinyalir mempunyai efek samping menurut jurnal hepatologi (https://www.journal-of-hepatology.eu/article/S0168-8278(22)00234-3/fulltext). Dokter mengatakan bahwa perubahan cepat dapat terjadi pada Manusia lanjut usia, kemudian pertanyaannya adalah apakah ada yang mentrigger perubahan besar terjadi? Apakah tidak ada ciri2 seperti harusnya ada gejala sakit terlebih dahulu ? Memang semua ini menjadi misteri karena tidak ada visum yang membuktikan perubahan besar kesehatan Ibunda sampai wafat hanya dalam ruang sekian waktu saja.
Vaksinasi harus didukung akan tetapi keamanan pada kesehatanpun harus dijaga, karena kesehatan Manusia merupakan faktor kualitas Sumber Daya Manusia didalam membangun Negara. Maka dari itu kita harus selalu waspada dan tidak panik agar logika Manusia berjalan dengan baik dengan mempertimbangkan dari setiap sudut (empiris dan holistik)
Bagaimana Bazi melihat Fenomena ini?
Didalam penulisan di Kompasiana pertanggal 22-01-2022 mengenai Konklusi Peruntungan Tahun 2022 Macan Air dan didalam Artikel tersebut ada tertulis Shio yang harus diwaspadai kesehatannya termasuk Shio Monyet dari Ibunda akan tetapi tidak dijelaskan secara detail , kemudian juga dikomunikasikan dengan pihak keluarga pada tanggal 01-02-2022 (perayaan imlek) agar memberikan perhatian khusus “KESEHATAN” kepada Ibunda didalam Tahun Shio Macan Air.
Dan satu hari sebelum beliau wafat pada tanggal 24 April, 2022, dilaporkan oleh dokter bahwa ada gangguan 3 Hari tidak dapat buang air besar sehingga diupayakan dengan makan buah2an dan obat akan tetapi tidak membawa hasil, seketika itu juga terlintas didalam pikiran tentang hal- hal mengkhawatirkan akan terjadi seperti didalam perhitungan 10 Cabang Langit dan 12 Cabang Bumi (Bazi) terhadap YinYang Perubahan dimana Shio Monyet dengan unsur Api akan menghadapi resiko tinggi dan ketika itu memasuki Unsur Tanah Yang (Pancaroba) tentunya merupakan resiko tinggi untuk unsur Api karena unsur Tanah akan semakin kuat dan melemahkan unsur Api dan kekhawatiran itu disampaikan dengan keluarga dengan harapan dapat terlewati sampai dengan tanggal 06-Mei-2022 yang memasuki awal musim Panas merupakan unsur Api Yin dan memang itu sudah kehendak Tuhan yang Maha Kuasa karena Ibunda meninggalkan Dunia pada dini hari sebelum Pk 6:00 Wib pada tanggal 25-04-2022 didalam Ambulan menuju Rumah Sakit.
Inilah kehidupan Manusia yang pada akhirnya Apapun tidak ada meskipun ketika hidup mempunyai sejumlah prestasi, kekayaan, kemewahan yang pada akhir hidupnya hanya menjadi kenangan belaka.
Maka ada pepatah mengatakan:
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama : seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini, baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah mati.
Nama Baik itu Lebih Berharga daripada Harta, karena disaat Orang Wafat, Nama Baik lah yang dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H