Begitulah tingkat risiko yang akan dihadapi oleh para jomblo, atau siapapun yang sedang mencari pasangan. Risiko kecewa putus asa karena tertipu. Tertipu oleh manis dan menggetarkannya hubungan "berpacaran", membuat banyak orang menutup mata dan tidak menyelidiki dengan seksama siapa pacarnya, dan akhirnya kecewa.
Ketika kita ingin mencari pasangan seumur hidup, kita harus memilihnya dengan sangat teliti. Karena kesalahan memilih akan menimbulkan kekecewaan seumur hidup pula.Â
Maka dari itu tidak aneh kalau ada orang yang akhirnya menyerah mencari pasangan. Bahkan yang lebih parah lagi akhirnya mereka mendapatkan pasangan yang tidak sesuai dengan mereka, yaitu pasangan sejenis yang selanjutnya menjadi seorang yang kita kenal sebagai Lesbian/Gay.
Ada juga yang karena kekecewaannya itu sangat mendalam, membuatnya menjadi dendam dan melampiaskannya dengan melakukan tindakan yang merusak hubungan keluarga orang lain.
Ia bisa menjadi apa saja, baik melalui jalur prostitusi, wanita/pria simpanan, dan sebagainya. Karena ia ingin banyak orang yang kecewa sebagaimana ia telah dikecewakan pacarnya.
Kita bisa mencari berita dengan mudah betapa sangat banyaknya orang melakukan hal-hal yang buruk, termasuk bunuh diri dan bahkan membunuh, karena tertipu oleh kekasihnya.
Bertemu secara langsung dan berkenalan dengan keluarga dan teman-teman pacar kita adalah sangat penting. Oleh karena itu apabila ada website yang membantu kita untuk mendapat kenalan, seperti Ayo Nikah, Indonesian Cupid dan sebagainya, jadikan website ini sebagai jembatan untuk memperoleh kenalan saja. Selanjutnya apabila menuju hubungan yang lebih serius, maka anda harus bertemu secara fisik. Jangan bertemu dan bergaul hanya secara online apalagi via dunia maya.
Korban seorang gadis yang tertipu, karena ia jatuh cinta dan sangat percaya pada pria teman facebooknya, hingga ia kehilangan uang dan dinodai, adalah sebuah tragedi yang seharusnya tidak terulang lagi.Â
Ya tidak terulang lagi, karena semakin maju teknologi seharusnya semakin maju juga kemampuan berpikir dan analisa setiap orang. Sehingga tidak terjebak dengan berbagai kepalsuan yang dengan mudah dilakukan para penjahat cinta di dunia Maya.
Di awal tulisan ini saya memunculkan kata risiko, karena sebagai orang yang bergelut di Manajemen Risiko (Risk Management), saya ingin memberikan tips-tips kepada para jomblo agar siap menghadapi risiko tertipu dan dapat segera move on. Kalau anda tidak siap move on setelah ditipu oleh pacar, maka sebaiknya anda tidak usah berpacaran.