Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Memang Tidak Sempurna

20 September 2020   14:53 Diperbarui: 20 September 2020   20:23 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat inspirasi menulis cerita pendek ini. Sebenarnya lebih mirip ke puisi, tapi saya tidak berani menempatkan ke pusisi karena mungkin melanggar banyak pakem dan tatanan. 

Semoga dapat menghibur anda. Salam Sehat Selalu!

Aku memang bukan orang yang sempurna. Di mana-mana selalu ada orang yang tidak puas dengan apa yang ku lakukan. Memang tidak banyak yang tidak puas, akan tetapi walaupun hanya satu dari sepuluh, tetap saja itu membuat ku sedih.

Aku memang bukan orang yang sempurna. Hal itu harus ku akui, karena kadang hal yang kuanggap sudah terbaik, selalu ada saja kekurangannya. Dan kekurangan itu beberapa kali diangkat menjadi cacat besar bagi diriku.

Oleh karena itu aku sangat takut bila menjadi orang yang tidak sempurna. Karena akan membuat orang membandingkanku dengan orang lain yang sempurna.

Berbagai upaya sudah kulakuakan. Tetap saja ada orang yang tidak puas dengan tutur kataku, dengan kesimpulanku, dengan perhatian yang ku berikan. Ketidakpuasan mereka seringkali menyakiti hatiku.

Menurutku aku sudah berusaha maksimal untuk membuat mereka puas atas apa yang kulakukan. Tetapi selalu ada yang kurang. Bahkan hanya karena satu kata dari serangkaian kalimat, aku dianggap kurang. Kadang hanya satu reaksi dari serangkaian interaksi, aku tetap dianggap kurang.

Aku akui aku memang tidak sempurna. Oleh karena itu segala kekesalan orang atas kesalahan satu kata ku, atas perbedaan sebuah reaksi dariku, sangat menyakitkan hatiku. Tapi aku terus berusaha tersenyum, walau kadang-kadang aku menangis.

Setiap kekesalan dan complain orang atas sebuah ketidak sempurnaanku itu, kututupi dengan senyum dan tertawa. Mungkin orang yang mengetahuinya akan mendengar tawa ku sumbang dan senyumku masam. Tapi aku terus berusaha tersenyum lebar selebar-lebarnya agar kekecewaanku tertutup. Tertutup bukan hilang. Tertutup bukan sembuh. Tertutup bukan sirna. Hanya tertutup.

Setiap waktu aku berusaha untuk menjadi pribadi yang sempurna, kata demi kata, angka demi angka, perhitungan demi perhitungan, kalimat demi kalimat, semua ku teliti dengan seksama. Tetapi selalu ada saja kesalahan yang ditemukan orang lain.

Setiap waktu aku bertanya apakah ada hal-hal yang harus kuperbaiki. Setiap waktu aku konfirmasi kepada orang-orang di sekitarku. Apakah perkataanku sudah benar? Apakah perkataanku enak didengar? Apakah perkataanku akan menjadi masalah? Apakah ada ejaan dan pengucapanku yang salah? Apakah ada yang harus kuperbaiki. Hingga aku memperoleh jawaban bahwa semua sudah bagus, dari orang-orang di sekitarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun