Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Proteksi Aset Anda? Belajar dari Ledakan Lebanon

13 Agustus 2020   19:17 Diperbarui: 13 Agustus 2020   19:21 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saya sampaikan ke peserta bahwa penyebab server IT, ataupun area kerja tidak dapat diakses, bukan hanya karena gempa, kebakaran dan perang saja, tetapi juga karena racun yang mungkin bocor di sekitar, atau merebaknya penyakit menular sehingga area kerja di karantina. 

Para peserta baru menyadarinya saat itu, mereka tidak menduga bahwa banyak risiko yang bisa mengganggu jalannya bisnis dengan normal. 

Dan ketika pandemi covid19 terjadi, hal tersebut terbukti kebenarannya, dan pasti rekan-rekan merasakan manfaatnya Business Continuity Plan yang baik dan ditest dengan rutin.

Sudahkah Risk Management Dilakukan dengan Comprehensive?

Kembali terkait dengan peristiwa ledakan di Lebanon, saya ingin menggugah rekan-rekan semua yang telah melihat peristiwa tersebut dengan pertanyaan berikut:

  1. Bagi Perusahaan Asuransi, apakah kita pernah memikirkan akumulasi risiko di pelabuhan? Dimana umumnya akumulasi hanya dihitung per shipment, untuk Cargo, dan per area untuk property serta personal accident. Sementara kombinasinya tidak pernah diperkirakan. Sehingga underwriter yang bijak akan mengantisipasinya dengan Excess of Loss (XOL)
    • Dampak ledakannya sangat luas, dan merusak bukan hanya property, cargo, kapal, manusia, tetapi juga alat-alat berat, mesin-mesin di sekitar, proyek konstruksi, kendaraan, liability dan Business Interruption
    • Pastikan reinstatement premium XOL masuk dalam risk tolerance anda. Apabila tidak mencukupi dan ada loss yang tidak tercover, berarti anda harus siap menghadapi penurunan profit bahkan aset perusahaan anda.
  2. Untuk para pengusaha yang melakukan proses export import bahan baku dan bahan jadi, expedisi, serta para pemilik kapal, apakah anda sudah benar-benar memproteksi aset anda dengan proteksi yang terbaik? 
    • Proteksi akan memastikan aset dan usaha anda untuk terus tumbuh. Kalau anda menganggap remeh dan mencari coverage yang tersempit, bahkan tidak mengasuransikan sama sekali atau melakukan self insurance, maka pastikan semua biaya (akibat kerugian) tersebut masuk ke dalam risk tolerance anda dan tidak membuat perusahaan anda bangkrut.
  3. Untuk kita semua secara pribadi, dampak dari ledakan melukai dan membunuh, selain itu asapnya dapat meracuni dan menimbulkan berbagai penyakit. 
    • Apakah kita sudah siap dengan proteksi diri kita menggunakan asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik, sehingga aset anda tidak tergerus membayar pengobatan rumah sakit, atau apabila meninggal dunia kita telah menyediakan warisan untuk anak dan keluarga kita?

Segera Review Proteksi Risiko Aset Fisk dan Finansial Anda

Pengalaman saya selama ini, sangat banyak orang yang baru sadar bila accident terjadi, dan akibatnya semua sudah terlambat.

Mari bergerak cepat untuk mereview pengelolaan risiko di tempat anda bekerja, atau anda sebagai pribadi. Termasuk memilih coverage terbaik dari asuransi umum dan asuransi jiwa yang terbaik untuk memperoleh proteksi yang optimal.

Stay safe, Stay Healthy

God Bless You, Go Bless Indonesia.

@shtobing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun