Mohon tunggu...
Shrlna antsya
Shrlna antsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lampung

Mahasiswa Universitas Lampung Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintegrasikan Budaya Organisasi dan Nilai-nilai Publik Menuju Keberhasilan Organisasi

15 Desember 2023   21:35 Diperbarui: 15 Desember 2023   21:44 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:GuruPendidikan

Sangat penting bagi sebuah organisasi untuk mengintegrasikan budayanya dengan nilai-nilai publiknya. Budaya yang kuat yang sesuai dengan nilai-nilai publik seperti integritas, keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, menginspirasi karyawan, dan meningkatkan reputasi organisasi di mata masyarakat. 

Hal ini sangat penting karena masyarakat mendukung dan setia kepada organisasi yang memiliki prinsip yang sama. Selain itu, produktivitas dan kinerja organisasi meningkat ketika budaya organisasi diintegrasikan dengan nilai-nilai publik. Ketika pekerja merasa terhubung dengan prinsip dan budaya organisasi, mereka akan lebih termotivasi dan berkomitmen untuk melakukan pekerjaan mereka. Ini akan meningkatkan kolaborasi, inovasi, dan kerja tim yang kuat. untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan organisasi.

Meskipun demikian, integrasi ini merupakan tugas yang sulit. Semua pekerja harus berkomitmen dan menyadari bahwa budaya organisasi harus sesuai dengan prinsip masyarakat. Ini memerlukan evaluasi yang objektif tentang prinsip-prinsip organisasi saat ini dan seberapa sesuai mereka dengan harapan dan kebutuhan masyarakat. Organisasi harus siap melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan jika terjadi ketidaksesuaian. Untuk mengintegrasikan budaya organisasi dan nilai-nilai publik, organisasi harus memiliki kebijakan dan praktik yang mendukung dan memperkuat nilai-nilai ini. Selain itu, penting untuk menjalankan komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pemangku kepentingan. Dengan demikian, organisasi dapat membentuk identitas yang kuat. Hal ini merupakan landasan penting bagi keberhasilan jangka panjang dan kelangsungan hidup dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

  • Menurut Robbins & Judge (2019:19): "Salah satu hal yang membedakan organisasi dengan organisasi lain adalah sistem makna yang dimiliki oleh semua anggotanya. Sistem makna ini dikenal sebagai budaya organisasi.”
  • Menurut Luthans (2019:72): "Budaya organisasi terdiri dari kebiasaan dan prinsip yang mengarahkan perilaku orang di dalam organisasi. Agar diterima oleh lingkungannya, setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan budayanya."

Berdasarkan definisi yang diberikan oleh para ahli di atas, budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai keyakinan, asumsi, nilai, kebiasaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh anggota suatu organisasi dan digunakan sebagai pedoman dalam berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah internal dan eksternal serta untuk membedakan organisasi satu sama lain. Secara umum, budaya organisasi terdiri dari rangkaian keyakinan, nilai, asumsi, dan norma yang mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan di perusahaan.

Contoh penerapan dari "Mengintegrasikan Budaya Organisasi dan Nilai-nilai Publik Menuju Keberhasilan Organisasi" adalah organisasi ASEAN yang telah berkembang secara dinamis sebagai organisasi regional, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah anggota dan bidang kerjasama yang telah dilakukan. Menurut VISI ASEAN 2020, kemajuan dalam globalisasi mendorong keinginan untuk lebih berkolaborasi. Dengan menerapkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT), yang didasarkan pada teori regionalisme. Ini didukung oleh berbagai kebijakan yang mengisi kesempatan ekonomi, sosial, dan keamanan. Namun, masih ada banyak masalah yang terus muncul untuk mencapai integrasi ASEAN. Tantangan utama adalah menumbuhkan perasaan ikatan dengan nilai-nilai variasi yang sama. Karena banyaknya masalah yang ada di dalam dan di luar anggota ASEAN, mungkin sulit untuk mencapai tujuan murni untuk mewujudkan integritas wilayah Asia Tenggara. Sebagai bagian dari tujuan ASEAN untuk mencapai integrasi regional di Asia Tenggara sejalan dengan Visi 2020, pemahaman  perkembangan ASEAN dimulai dari kerja sama ekonomi, kemudian berkembang ke berbagai bidang, dan pada akhirnya meluas ke kerja sama ekonomi, politik, dan sosial budaya.

Penulis : 

Sherlina Annatasya dan Dinar Dzakiyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun