Mohon tunggu...
SHOVY MUTIARA
SHOVY MUTIARA Mohon Tunggu... Lainnya - STIAMAK BARUNAWATI SURABAYA

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ll Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S Ar-Rahman:13)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kuliah Sambil Kerja? Mari Terapkan Work Life Balance

27 Juni 2021   21:53 Diperbarui: 27 Juni 2021   22:04 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Work Life Balance (foto: sehatq.com)

Sebagian besar mahasiswa kini lebih banyak memilih mengisi waktu luangnya dengan bekerja. Faktor utama yang menyebabkan hal ini biasanya karena ingin meringankan beban orang tua. Namun banyak juga mahasiswa yang telah bekerja dan memilih kuliah untuk meningkatkan jenjang karirnya. 

Bagaimana membagi waktu kuliah sambil kerja ataupun kerja sambil kuliah ? Disinilah pentingnya kita menerapkan Work Life Balance.

Menurut Fisher, dkk (2015), Work Life Balance didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh individu  untuk menyeimbangkan dua peran atau lebih yang dijalani. 

Menurut Greenhaus (2003), Work Life Balance merupakan sejauh mana individu merasa terikat dan puas terhadap kehidupan pekerjaan dan kehidupan keluarganya serta mampu menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan keluarga. Dimana hal tersebut pada umumnya dipandang sebagai tidak adanya konflik.

Nah, bisa kita simpulkan bahwa pengertian Work Life Balance ialah suatu keadaan dimana sesorang mampu mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga, kuliah dan tanggung jawab lainnya sehingga tidak terjadi konflik antara kehidupan yang satu dengan kehidupan yang lainnya serta diharapkan adanya peningkatan motivasi, produktifitas dan loyalitas dalam pekerjaan. Pengaruh Work Life Balance ini sudah banyak dianggap berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Bagaimana cara untuk menerapkan Work Life Balance ?

Cara yang paling utama adalah penentuan prioritas. Pada tahap ini, anda harus bisa menentukan manakah yang menjadi prioritas terlebih dahulu. Misalnya antara pekerjaan di kantor dan mengerjakan tugas kuliah, bisa diseimbangkan jika pagi sampai sore dikantor sibuk maka fokuslah dulu pada pekerjaan kantor dan malamnya baru fokus mengerjakan tugas kuliah. Namun jika dirasa keadaan dikantor tidak terlalu sibuk, bisa kita luangkan waktu untuk mengerjakan tugas kuliah. Oh iya, hal ini dilakukan jika sebelum kita kuliah sudah mendapat izin terlebih dahulu dari atasan kita yaaa... Sehingga ketika disela jam kerja kita menyelesaikan tugas kuliah akan bisa dipahami dengan baik oleh atasan kita.

Dengan tercapainya Work Life Balance ini, kita dapat lebih produktif dan dapat mengeksplorasi hobi atau kemampuan diluar pekerjaan. Ini akan membuat kita lebih bahagia dalam menjalani pekerjaan. Memang sebagian mahasiswa ada yang mengalami kendala seperti stress dan konflik peran, namun hal ini bisa diatasi dengan merubah mindset individu masing-masing. Kesulitan yang dihadapi anggap saja sebagai sebuah tantangan yang harus kita lewati atau selesaikan. 

Amati seberapa sulit permasalahan yang dihadapi, kelola dengan baik kesulitan tersebut dengan mencari solusi terbaiknya. Bisa dengan kita mengurangi berpergian/hanya sekedar nongkrong dan bisa juga sesekali dengan self healing misal dengan liburan ke pantai, gunung maupun tempat wisata lainnya:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun