Pelaksanaan pelatihan TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge) dilaksanakan pada Sabtu (18/5/2024) di SMAN 3 Jombang. Diikuti sekitar 40 guru sejarah Kabupaten Jombang. Beserta pembimbing MGMP Sejarah Kabupaten Jombang, Bapak Zainal Fathoni, S.Pd. M.MPd. M.Pd., dan pengawas Pembina MGMP Sejarah Kabupaten Jombang, Bapak Drs. Bambang Efendi, M.Pd.
Pemberian materi disampaikan oleh Bapak Dr. Daya Negri Wijaya (Dosen Departemen Sejarah dan PEHP UM) dan Bapak Andika Yudha Pratama, M.Sc (Dosen Departemen HKN dan PEHP UM) yang berkaitan dengan pembelajaran. Konten atau materi pembelajaran yang terus berkembang harus diikuti dengan perkembangan secara historis. Perkembangan materi juga diimbangi dengan penggunaan teknologi. Diharapkan dari kegiatan ini, bapak ibu guru sejarah dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, terkhusus video pembelajaran. Selain itu, kegiatan juga diisi oleh Bapak Drs. Ismail Lutfi, M.A (Dosen Departemen Sejarah UM) dan Bapak Andri Setyo Nugroho, S.Hum (PAEI Komda Jatim) untuk napak tilas Prasasti Kusambyan dan Prasasti Munggut yang merupakan tinggalan Masa Airlangga di Jombang.
Sekarang ini, kompetensi guru bukan lagi hanya kompetensi sosial, professional, kepribadian, dan pedagogis. Tetapi guru harus mengikuti komunikasi jiwa jamannnya, melalui teknologi untuk mempermudah dalam mengemas pembelajaran. TPACK sendiri merupakan pengetahuan teknologi pedagogi yang diperlukan guru untuk mengajar secara berkesan dengan bantuan teknologi. Penerapan TPACK dalam pembelajaran melalui proses penilaian peserta didik, memahami materi pembelajaran dan peserta didik, mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan, penyajian data, strategi pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan konteks mengajar.
Melalui teknologi dalam pembelajaran kita dapat menghasilkan video yang dapat digunakan. Menurut Edgar Dale dalam Audiovisual Methods in Teaching, semakin abstrak materi maka pengalaman dan pemahaman yang didapatkan semakin sedikit. Berbeda dengan pembelajaran yang menarik hal secara nyata, maka pengalaman dan pengetahuan yang dihasilkan semakin tinggi.
Kegiatan dilanjutkan dengan napak tilas pada Prasasti Kusambyan dan Prasasti Munggut. Kedua prasasti tersebut merupakan tinggalan masa pemerintahan Airlangga. Sebenarnya terdapat satu prasasti lain yang berada di Jombang yang juga merupakan tinggalan Airlangga yakni, Prasasti Katemas. Ketiganya ditemukan di kaki Gunung Pucangan dengan tiga desa yang berdekatan yaitu Katemas, Sumber Gurit (Prasasti Munggut), dan Grogol (Prasasti Kusambyan).
Dari kegiatan yang dilakukan diharapkan guru dapat mendapatkan manfaat untuk mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran. Ditambah dengan peningkatan pemahaman dan konten materi terkait kedua prasasti tersebut yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H