Di bawah langit senja yang lelabu langit senja berwarna jingga keemasan, seolah terlukis dengan sapuan kuas seniman yang terampil. Namun, keindahan itu tak mampu menembus kabut duka di hatiku. Bayanganmu masih menari-nari di pelupuk mataku, menghantui setiap langkahku.
Di taman kecil tempat kita biasa bertemu, aku duduk termenung. Angin sepoi-sepoi berbisik di antara dedaunan, membawa aroma bunga yang harum, namun tak mampu membangkitkan keceriaan di hatiku.
Kursi di sampingku masih kosong, tempatmu biasa duduk dengan senyuman yang menghangatkan jiwaku. Kini, hanya kenangan yang menemani, mengantarkan aku kembali ke masa-masa indah yang telah sirna.
Aku masih ingat tatapan matamu yang penuh kasih, genggaman tanganmu yang erat, dan suaramu yang lembut bagaikan alunan musik. Kita bagaikan dua insan yang saling melengkapi, dua jiwa yang terikat erat oleh cinta yang suci.
Namun, takdir berkata lain. Iya lebih memilih untuk mengikuti arus yang di muarai oleh orang tuanya, untuk dinikahi pada laki-laki lain yang tentunya lebih mapan dan berpendidikan tinggi. Iya meninggalkanku dalam duka yang mendalam. Cinta yang dulu begitu indah kini tinggal kenangan pahit yang sulit untuk dilupakan.
 Setiap sudut kota ini menyimpan kenangan tentangmu, setiap hembusan angin membawa aroma harum parfummu, dan setiap tetes hujan mengingatkan aku pada malam romantis yang pernah kita lalui bersama.
Di bawah langit senja yang kelabu ini, aku berjanji untuk selalu mencintaimu. Walaupun kita tak lagi bersama, cintaku padamu akan selalu abadi. Kenangan tentangmu akan selalu kusimpan di dalam relung hatiku terdalam, sebagai pengingat cinta sejati yang takkan pernah terlupakan.
Cinta sejati adalah bunga yang indah, namun sering kali tumbuh di jurang yang sulit di jangkau. Aku adalah orang pertama yang berhasil memetik indah bunga itu, namun aku tak bisa membawanya pulang kerumah yang di impikan karena aku tak bisa melewati tebing amat tinggi. hingga pada akhirnya aku terkubur hingga tak ada seorangpun yang mampu merangkulku. Mungkinkah ada wanita yang bisa menerangi pada jurang yang gelap, dan itu hanyalah wanita yang berani mengintip kedalamannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H