Selain itu, adanya polaritas pandangan dan opini di media sosial juga menjadi hambatan dalam dakwah. Berbeda dengan komunikasi tatap muka, di dunia nyata orang orang cendrung bersikap lebih ekstrim dan sulit menerima pandangan yang berbeda. Hal ini bisa mempersulil upaya dalam berdakwahyang mendepankan dialog dan toleransi.
Namun, ditengah hambatan-hambatan tersebut, terdapat banyak solusi manajemn dakwah yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi platfom-platfom digital. Para dai (pendakwah)dapat menciptakan konten-konten yang menarik dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Seperti contoh video ceramah, podcast, dan masih banyak lagi. Selain itu, media sosial menjadi sarana efektif dalam menyebarkan pesan dakwah. Dan selain itu, kolaborasi dan Lembaga dakwah juga menjadi solusi penting. Dengan bekerja sama, para dai bisa saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menyebarakn pesan dakwah yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H