Ada sebuah hadits yang berisi pendidikan yang diberikan Rasulullah terhadap Umar bin Abu Salamah yang saat itu masih anak-anak.
Isi hadis tersebut bahwa beliau mengajarkan adab makan. Berikut selengkapnya:
عَنْ عُمَرَ بْن أَبِي سَلَمَةَ قَالَ: كُنْتُ غُلاَمًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ. فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ.
Dari Umar ibn Abu Salamah, dia berkata: Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah saw, tanganku bersileweran di nampan (saat makan). Maka Rasulullah saw bersabda kepadaku:
Wahai anak muda, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah (makanan) yang dekat denganmu. Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (H.R. Bukhari: 4957).
Dari hadis di atas, betapa hal kecil, yakni ketika makan saja ada adab yang harus kita amalkan sekaligus kita ajarkan kepada anak-anak kita.
Artinya, hadis ini sebagai isyarat bahwa anak harus diajarkan adab, tidak hanya ketika makan, tapi juga seluruh aktifitasnya. Apakah itu misalnya adab tidur, adab di kamar mandi, adab bertamu, dan lain-lain.
Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan tiga hal sekaligus mengenai adab makan: membaca bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, dan makan makanan yang paling dekat.
Tiga hal itu melekat dan menjadi kebiasaan Umar bin Abu Salamah hingga ia dewasa. Hal ini sebagai bukti berhasilnya pendidikan beliau.
Itulah mengapa kita perlu mengajari anak sejak dini. Agar hal tersebut menjadi kebiasaan yang melekat seumur hidupnya. Sebab anak-anak memiliki daya ingat yang kuat dan rasa ingin tahu yang besar untuk ia lekatkan dalam kebiasaan hidupnya.
