Mohon tunggu...
Shonia Pakpahan
Shonia Pakpahan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - S1

Hanya seorang mahasiswi biasa yang sedang belajar berkomunikasi melalui penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muak | Puisi #1

8 September 2021   15:20 Diperbarui: 8 September 2021   15:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara menggelegar.
Bersaut-sautan dengan petir.
Mengatasnamakan kebenaran.
Yang hakiki tak tergoyahkan.

Kebenaran?
Apa yakin disebut kebenaran?
Apa layak disebut kebenaran?
Apa salah disebut kebenaran?

Sangat lucu sekali.
Aku tertawa meninggi.
Sampai suara melengking.
Sehingga rasa perut ini melilit.

Itu semua hina.
Lebih hina dari kemunafikan.
Lebih hina dari kedustaan.
Lebih hina dari yang hina.

Keadilan? Tidak!
Kepedulian? Tidak!
Kemanusiaan? Tidak!
Kepuasan? Ya! Itu jawabannya!

____


Puisi ini ditulis pada 06 April 2018. Tidak ada maksud apa-apa. Hanya ingin berpuisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun