Contohnya, menurut pendiri aliran "psikologi individual" ini manusia tak mengalami "trauma" karena luka batin. Namun manusia mengalami "trauma" karena makna dan interpretasi yang diberikan pada pengalaman tersebut. Makna dan interpretasi itulah yang membentuk "tujuan" manusia. Entah "tujuan" yang baik maupun buruk.
Terlepas dari pro dan kontra gagasan Adler - yang sangat bertentangan dengan gagasan Freud, kita dapat menarik pelajaran penting. Bahwa manusia selalu memiliki tujuan.Â
Entah apa pun tujuan itu, mengutip nasihat Abah kepada saya, kita tak boleh "Pergi tanpa tahu ke mana tujuannya." Apalagi dalam masa pagebluk yang serba paradoks ini. Kejernihan pikiran dan kebijaksanaan amat dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H