Abstrak
Proses pantai merupakan hasil dari interaksi kompleks antara gelombang, arus, pasang surut, dan sedimentasi yang terjadi di lingkungan pesisir. Gelombang laut, sebagai salah satu faktor utama, berperan signifikan dalam membentuk garis pantai melalui mekanisme erosi, transportasi, dan deposisi sedimen. Penelitian ini mengkaji dinamika proses pantai yang diakibatkan oleh aksi gelombang dengan fokus pada bagaimana karakteristik gelombang seperti tinggi, periode, dan arah mempengaruhi distribusi sedimen serta perubahan morfologi pantai. Melalui pendekatan analitik dan pemodelan numerik, studi ini mengeksplorasi pola transportasi sedimen sejajar dan tegak lurus pantai, serta pengaruhnya terhadap stabilitas pantai, pembentukan beting, dan pembelokan alur sungai di daerah pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelombang dominan dengan arah datang tertentu dapat mempercepat proses erosi di beberapa titik, sementara mendukung pembentukan zona akresi di area lain. Selain itu, studi ini menyoroti dampak perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi gelombang ekstrim, sehingga memperburuk risiko kerusakan pantai. Pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika proses pantai akibat gelombang ini penting untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan, serta untuk memitigasi dampak buruk dari perubahan morfologi pantai akibat aktivitas alami maupun manusia.
Kata kunci: gelombang, proses pantai, erosi, sedimentasi, morfologi pantai, perubahan iklim.
Pendahuluan
     Pantai adalah salah satu ekosistem paling dinamis dan menakjubkan di bumi. Pesisir yang menjadi penghubung antara laut dan daratan tidak hanya menjadi tempat bersantai masyarakat, namun juga merupakan ruang yang terus berubah akibat berbagai proses alam. Dibalik keindahan pantai yang kita nikmati terdapat proses pembentukan yang kompleks dan menakjubkan, terutama disebabkan oleh gelombang laut.
 Dalam keseimbangan alami, pantai mengalami proses erosi, sedimentasi, serta transportasi sedimen, yang kesemuanya saling mempengaruhi pembentukan garis pantai. Namun, sejak beberapa dekade terakhir, aktivitas manusia yang semakin intensif di wilayah pesisir telah mengganggu proses alami ini. Urbanisasi pesisir, pariwisata massal, reklamasi pantai, penambangan pasir, serta perubahan iklim global telah mempercepat perubahan morfologi pantai dan menambah tekanan besar terhadap ekosistem pesisir. Interaksi antara gelombang, arus, dan transportasi sedimen menciptakan sistem yang rumit, yang berpengaruh terhadap pembentukan garis pantai. Pemahaman yang mendalam mengenai proses ini sangat penting, terutama dalam konteks perubahan iklim dan aktivitas manusia yang dapat mempercepat laju perubahan morfologi pantai.
Proses-Proses Pantai yang Dipengaruhi oleh Gelombang
1. Erosi Pantai
Erosi pantai terjadi ketika gelombang membawa material dari pantai menuju ke laut. Proses ini bisa bersifat gradual atau terjadi secara drastis, terutama selama badai. Erosi pantai merupakan bagian dari siklus alami yang berfungsi menyeimbangkan distribusi material di sepanjang pantai. Namun, dalam banyak kasus, intervensi manusia seperti pembangunan infrastruktur di dekat pantai dapat memperburuk proses erosi ini.
Faktor-Faktor Erosi:
- Kekuatan Gelombang: Gelombang besar yang disebabkan oleh angin kencang atau badai mampu membawa lebih banyak material dari pantai, menyebabkan abrasi yang signifikan.
- Kemiringan Pantai: Pantai dengan kemiringan yang landai cenderung mengalami erosi lebih lambat dibandingkan pantai yang curam.
- Kehadiran Penghalang Alami: Struktur alami seperti terumbu karang atau hutan mangrove dapat mengurangi energi gelombang, sehingga mengurangi dampak erosi.