Mohon tunggu...
Sholihul Mubarok
Sholihul Mubarok Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Berfikir, membaca, menulis, menulislah hingga abadi di sana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Waktu

11 November 2023   17:33 Diperbarui: 11 November 2023   17:55 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Sholihul Mubarok

WAKTU

Kau tak berubah,
Tapi merubah
Sedari awal mula

Detakmu bilangan pasti
Hanya jarak yang berselisih
Terus berjalan
Menyisakan kenangan
Dan rindupun membeku
Menjelma batu
Lalu di hantam oleh keadaan
Sehingga berujung pada dua pilihan
Bertahan,
Atau hancur menjadi debu berhamburan

Dan kau tetap berjalan
Merangkum kembali kisah
Dan seterusnya
Hingga kata,
Sebatas catatan saja.

MENJADI SISA

Bisa jadi,
Aku debu
Dan kau,
Sebagai angin
Menyapu aku
Pada bilangan waktu

SEBELUM ITU

Jika nasi telah menjadi bubur,
Bukan berarti berakhir di pembuangan
Toh masih sama-sama berupa makanan
Biar sedikit ada perbedaan
Hanya sebatas selera
Itu saja

KETABAHAN LILIN

Ia yang tabah
Sebagai penjaga nyala,
Api di kepala
Perlahan memangkas tubuhnya
Tetap diam
Berdiri, meredam
Asal api sebagai cahaya
Cukup, sekalipun redup
Sampai tiba, padam
Seiring keutuhannya hilang

Gresik, 11 November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun