Kau tak berubah,
Tapi merubah
Sedari awal mula
Detakmu bilangan pasti
Hanya jarak yang berselisih
Terus berjalan
Menyisakan kenangan
Dan rindupun membeku
Menjelma batu
Lalu di hantam oleh keadaan
Sehingga berujung pada dua pilihan
Bertahan,
Atau hancur menjadi debu berhamburan
Dan kau tetap berjalan
Merangkum kembali kisah
Dan seterusnya
Hingga kata,
Sebatas catatan saja.
Bisa jadi,
Aku debu
Dan kau,
Sebagai angin
Menyapu aku
Pada bilangan waktu
Jika nasi telah menjadi bubur,
Bukan berarti berakhir di pembuangan
Toh masih sama-sama berupa makanan
Biar sedikit ada perbedaan
Hanya sebatas selera
Itu saja
Ia yang tabah
Sebagai penjaga nyala,
Api di kepala
Perlahan memangkas tubuhnya
Tetap diam
Berdiri, meredam
Asal api sebagai cahaya
Cukup, sekalipun redup
Sampai tiba, padam
Seiring keutuhannya hilang