Titip salam buat rumah
Tempat ternyaman untuk singgah
Berkeluh kesah dalam setiap gelisah
Menjadi tumpuan air mata ketika tumpah
Sehelai rambut kian menyusut
Di pojokan dinding buntut
Berasalan tanah ku berteduh
Menempuh harapan yang selalu tumbuh
Tak cukup ku berkata.
Dirimu telah menangis dipojokkan sana.
Tak kuasa menggapai kami, yang pamit pergi.
Siluwet bayangan pun menghilang.
Di pintu depan tempat kita berbincang bincang.
Hentakan kaki tak lagi kuat
Jantung berdetak kian cepat
Memompa kesedihan yang memuncak.
Dibarengi dengan senyuman kita melepaskan.
Kepergian dari sebuah pertemuan.
Aku yakin, ketika kepergian dengan senyuman.
Pasti akan indah untuk kita kenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H