Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Harus Banyak Mengalah

6 Desember 2015   17:02 Diperbarui: 6 Desember 2015   17:12 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hilman Rosyad Shihab"][/caption]“Dalam kehidupan ini kita harus mengutamakan kemenyeluruhan keberagamaan kita. Agama meliputi seluruh sisi kehidupan, termasuk kehidupan keluaraga. Waktu luang yang terbanyak dalam keseharian dihabiskan bersama keluarga. Kita juga bekerja, beraktivitas, bersosial, bertetangga, berkomunitas. Tapi yang terpokok dalam kehidupan kita adalah keluarga,” kata Ust. Hilman Rosyad Shihab di Masjid Daaruttaqwa, Wisma Antara, Jakarta.

Cakupan keluarga itu luas. Tidak terbatas pada suami istri, orangtua dan anak tetapi juga ada orangtua, mertua, kakak ipar, dan lain sebagainya. Semua keluarga itu harus mendapat perhatian berdasarkan tuntunan agama. Karena kebahagiaan dan ketentraman yang utama adalah kebahagiaan dan ketentraman dalam rumah tangga.

Yang menjadi perhatian, bukan hanya diri sendiri tetapi juga keluarga. Oleh karenanya muncul tanda-tanda kekuasaan Allah berupa kasih sayang. Orangtua sayang pada anaknya, anak berbakti pada orangtuanya, suami mistri saling menyayangi, dan seterusnya.

Kesempurnaan Islam itu meliputi seluruh sisi kehidupan, terutama dalam masalah keluarga. Islam sangat peduli terhadap kehidupan keluarga. Kebahagiaan hidup itu sulit dirasakan sendirian. Kebahagiaan itu harus melibatkan orang lain. Fitrah manusia adalah ingin selalu dekat dengan keluarga.

Oleh karenanya hal-hal yang menjauhkan seseorang dari keluarga, terlarang, harus dihindari. Tidak boleh menjauhkan diri dari keluarga. Makanya Allah memerintahkan, yang dijaga dari panasnya api neraka bukan hanya diri individu tetapi juga keluarganya. Firman Allah, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

Apa pun yang Allah anugerahkan dalam kehidupan ini adalah cobaan. Cobaan itu suatu hal yang pasti. Sebagaimana firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, sesunguhnya anak dan istrimu adalah musuhmu. Oleh karena itu waspadalah.”

“Kebahagiaan dan keharmonisan dalam keluarga harus kita dahulukan. Karena kalau tidak, kita tidak mendapatkan kebahagiaan. Sebab kebahagiaan itu tidak bisa diperoleh hanya secara individu. Pembahasan tentang keluarga harus dipahami sebagai suatu yang bernilai ibadah. Ajaran agama menuntut agar kita harus saling membantu mewujudkan kebahagian keluarga,” ujarnya.

Tak salah jika Nabi bersabda, “Pernikahan itu separuhnya agama.” Dalam menjalankan kehidupan berkeluarga merupakan setengah dari kesempurnaan agama seseorang. Dengan demikian, agama tidak bisa dipisahan dari kehidupan, menyatu dalam proses kehidupan. Ketika berbicara tentang kehidupan, yang paling banyak memerlukan perhatian adalah keluarga.

Merawat keharmonisan hubungan suami istri harus diupayakan. Kunci keharmonisan hubungan suami istri, tergantung pada kemampuan menjaga keutuhan hubungan suami istri. Saling memaksakan kehendak sebagai pertanda hubungan suami istri yang tidak harmonis, yang berujung pada perselisihan dan akhinya perceraian.

Untuk menajaga keharmonisan rumah tangga harus memperhatikan adanya perbedaan. Suami istri harus bisa menghargai perbedaan. Perbedaaan itu tidak bisa dihindari, harus selalu ada dalam hubungan suami istri. Harus ada penghargaan terhadap perbedaan. Dengan kata lain, perbedaan itu tidak bisa disatukan.    

Perselisihan yang muncul dalam keluarga menurutnya, karena suami istri tidak bisa menghargai perbedaan. Kalau suami istri bisa menghargai perbedaan, maka Allah akan menurunkan ketenangan, ketentraman, dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun