Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Melakukan Amal Baik

27 Desember 2015   14:31 Diperbarui: 27 Desember 2015   15:11 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Musyaffa' Muin"][/caption]Saat ini sudah berada di penghujung tahun 2015. Pergantian tahun kembali akan terjadi. Terkait dengan waktu, ada amanat yang harus disadari oleh semua orang, terutama untuk mengevaluasi perjalanan hidup yang dijalani agar seseorang berada dalam kondisi sadar, tidak tertipu oleh waktu-waktu yang terus berlanjut dalam kehidupan ini.

Allah banyak menyebutkan tentang perjalanan hidup manusia di antaranya dalam Surat Yasin, “Barang siapa yang Aku berikan umur (panjang), maka ia akan kembali pada kondisi awal penciptaannya, yaitu dalam kondisi lemah kembali. tidakkah kalian berpikir.?”

Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Allah menciptakan kalian, lemah pada kondisi awal. Kemudian berangsur-angsur menuju pada kondisi sangat kuat, yaitu pada kondisi usia dewasa. Dan pada kondisi kuat tersebut, manusia berangsur lemah kembali. Bahkan berakhir dalam kondisi pikun. Begitulah Allah menciptakan apa yang dikehendaki. Dia Maha Tahu dan Maha Kuasa.”

Penggambaran tentang perjalanan hidup ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut, menurut Musyaffa’ Muin, tidak lebih dari tiga fase. Pertama, fase lemah. Kedua, fase kuat. Ketiga, kembali pada fase lemah. Ada ayat yang menjadi arahan dan bimbingan dalam menyikapi tiga fase tersebut, Allah mengingatkan, bahwa umur 40 tahun sebagai puncak kekuatan manusia, baik secara fisik maupun pikiran. Tapi secara berangsur-angsur akan menurun. Bukan hanya kekuatan fisiknya, penglihatan dan pendengarannya tapi juga potensi yang lain.

Ada lima hal yang harus dijadikan sebagai perenungan. Pertama, ketika seseorang berada pada usia 40 tahun, usia puncak kematangan manusia, Allah perintahkan agar lebih banyak bersyukur atas kenikmatan yang Allah berikan, juga bersyukur pada kedua orangtua yang telah mengantarkan pada puncak kekuatan sebagai manusia. Bisa jadi sisa usia yang akan dijalani lebih sedikit dari yang sudah dilalui. Umur umat Nabi berkisar antara 60 – 70 tahun. Ketika seseorang sudah melewati usia 40 tahun berarti dia telah melewati lebih separuh dari jatah usia rata-rata manusia saat ini.

Kedua, harus lebih banyak berdoa agar diberikan kekuatan oleh Allah untuk selalu melakukan amal baik yang diridhoi oleh Allah. “Kita harus bersandar pada kekuatan doa, karena kekuatan fisik kita telah menurun. Jangan sampai kekuatan kita melakukan semangat amal baik menurun seiring dengan menurunnya fisik kita,” katanya mengingatkan.

Betapa banyak ketika seseorang secara fisik sudah menurun, maka keinginan untuk melakukan amal baik juga menurun. Bahkan beberapa ulama menegaskan, “Umur 40 tahun menggambarkan kehidupan di akhirat nanti. Kalau pada usia itu semangat untuk melakukan amal baik tidak terlihat, maka kemungkinan untuk mendapat su’ul khotimah (akhir hayat yang buruk) sangat besar. Ketika amal-amal buruk lebih mendominasi kehidupannya, maka menjadi sulit untuk bisa melakukan amal baik yang kemudian mendapat khusnul khotimah (akhir hayat yang baik).”

Ketiga, ketika sudah berada di usia 40 tahun, orangtua harus menyiapkan anaka keturunannya agar banyak berbuat baik. Sebagai orangtua harus mempersiapkan anak-anak yang sudah baligh (dewasa). jika anak tidak dipersiapkan dengan bekal yang baik, maka bukan tidak mungkin si anak akan selalu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Jika ini sampai terjadi, maka yang menaanggung dosa bukan hanya si anak tetapi juga orangtua yang tidak mempersiapkan sang anak menjadi anak yang ahli berbuat baik. “Kita berdoa minta kepada Allah agar anak kita menjadi anak yang shpleh yang gemar ibadah dan melakukan kebaikan,” harapnya.

Keempat, lebih banyak bertaubat kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya di masa lalu, karena masa yang akan datang sangat menentukan kehidupan seseorang di akhirat nanti. Ia sangat menyayangkan jika masih ada orang yang kondisi fisiknya sudah menurun, yakni usia di atas 40 tahun, masih belum juga menemukan titik kebenaran dalam hidupnya. Dengan kata lain, dia masih berpetualang mencari kebenaran. Kondisi seperti itu sangat mengkhawtirkan. Seharusnya seseorang yang sudah melewati puncak kekuatannya, dia lebih banyak bertobat.

Kelima, menegakan sebagai orang-orang muslim. Hendaknya setiap orang yang usianya lebih dari separuh umur rata-rata manusia, lebih banyak menunjukkan ketundukkannya pada Allah. Bukti yang konkrit, punya semangat yang tinggi untuk banyak beribadah, sehingga keislamannya benar-benar terjaga. Sebab Islam tanpa dibarengi amal sholeh tertolak. Paling tidak, bermasalah dalam pandangan Allah.         

Dengan lima hal ini, akan membuat kehidupan seseorang ke depan akan mendapat bimbingan dan arahan, sehingga bisa mempersiapkan kehidupan berikutnya dengan maksimal sesuai dengan batas kemampuan yang telah diberikan oleh Allah. Ini hendaknya menjadi evaluasi bagi seseorang, karena tahun terus berganti, yang berarti umur semakin berkurang, sehingga punya semangat untuk mengisi sisa hidup ini semakin bertambah. Umur tidak bisa bertambah, yang bisa ditambah kualitas umur ini dengan banyak melakukan amal baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun