Mohon tunggu...
SHOLIFAHTUN UMAYAH
SHOLIFAHTUN UMAYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa matematika UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaplikasian Ilmu Matematika dalam Dunia Pertanian

16 Juni 2022   10:34 Diperbarui: 16 Juni 2022   12:49 6488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia merupakan negara yang terletak diantara dua Benua dan dua Samudra, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki letak yang strategis dan beriklim tropis, atau biasa disebut dengan negara yang berada digaris katulistiwa, dalam artian negara yang memiki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Dan hal itu juga yang menjadi alasan Negara Indonesia sangan cocok untuk bidang pertanian atau disebut juga dengan negara agraris, yang mana disebut sebagai Negara agraris karena dalam suatu negara tersebut memiliki penghasil bahan pangan dalam jumlah besar, seperti beras, jagung, kopi, sayuran, dan, buah-buahan, ikan, serta juga daging dari subsektor perikanan dan perternakan. Hal tersebut membuat negara agraris memiliki ketahanan pangan yang bisa dikatakan tinggi. Dan dari sini sudah terlihat bahwa sebagian besar rakyat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.

            Petani menurut KBBI berasal dari kata tani, yang artinya mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam, mata pencaharian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Sehingga bertani merupakan bercocok tanam. Selain itu, petani juga merupakan profesi yang ada di sektor pertanian. Seorang petani bekerja mengelola tanah dengan menanam tanaman padi, buah-buahan, sayur-mayur, bunga, ataupun komoditi lainnya. Hasil panennya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para petani, bisa juga dijual pada orang lain. Meskipun hanya sekedar bercocok tanam akan tetapi,menjadi seorang petani tidak mudah karena dalam dunia pertanian diperlukan perencanaan dan strategi juga. Mengapa dalam dunia pertanian dikatakan perlu perencanaan maupun strategi? Karena tanpa adanya perencaan atau strategi dalam bertani maka petani akan rugi, bahkan akan terancam gegagalan. Misalkan saja pada saat akan menanam padi, dimana padi sangat membutuhkan perawatan yang baik serta perairan yang cukup tetapi kita tidak melakukan perencaan atau strategi pada saat penanaman padi, pemilihan bibit, perawatan padi bahkan waktu yang tepat dalam dalam menanam padi, maka disini petani akan mengalami kerugian atau bahkan gagal panen.

            Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan pertanian dan pengolahan pangan, tentu saja diperlukan cara termudah untuk mengetahui informasi tentang kuantitas apa yang akan diproduksi, terlebih lagi apabila produksi yang dilakukan dalam skala besar, maka perlu mengetahui kuantitas bahan baku dan produk yang dihasilkan sebagai bahan evaluasi untuk menyusun rencana lanjutan yang melibatkan keadaan terkini. Petani juga perlu memantau cuaca pada saat itu, misalkan kapan akan terjadi musim kemarau atau musim hujan dan sampai kapan itu perlu diperhatikan oleh petani karena hal itu sangat berpengaruh dan menjadi salah satu faktor penting dalam pertanian. Maka dari itu, diperlukan sebuah cara matematis yang dapat memudahkan petani untuk dapat mengetahui informasi tentang kuantitas barang-barang yang dimiliki, baik itu bahan baku maupun produk yang dihasilkan serta perkiraan cuaca.

Cabang ilmu matematika yang biasa digunakan disini adalah statistika, yakni cabang ilmu matematika yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika juga merupakan alat yang paling umum digunakan untuk menganalisis masalah ataupun menganalisis relasi dari dua parameter atau lebih. Contoh real yang biasa kita ketahui tentang penggunaan statistika adalah data-data statistik yang dikeluarkan BPS ( Badan Pusat Statistika) mengenai produksi beras di Indonesia serta perkembahan harga beras, cabai dan hasil pertanian lain disetiap tahunnya.. Dalam pertanian juga tidak hanya memanfaatkan statistika untuk menghitung kuantitas barang, tetapi juga bisa digunakan dalam menentukan cuaca dengan menggukan statistika inferensial, dalam dunia cuaca dan iklim, satu parameter cuaca atau iklim dikorelasikan dengan parameter lain. .

Statistik inferensial merupakan suatu cabang ilmu perhitungan yang berhubungan dengan analisis sebagian data sebagai contoh atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya atau biasa disebut dengan populasi. Karena dalam memprediksi cuaca juga memerlukan pendekan statistik. Walaupun dalam menentukan cuaca diperlukan ilmu statistik tetapi ilmu statistik tidak bisa dijadikan acuan karena dalam menentukan cuaca memerlukan beberapa cabang ilmu matematika lain bahkan cabang ilmu diluar ilmu matematika. Namun dalam menghitung atau memprediksi perkiraan cuaca menggunakan statistik itu salah, melainkan lebih sulit dimengerti. Dan akan berakibat fatal jika tidak memperhatikan fisis dari faktor-faktor lain. Misalkan saja dalam suatu kasus yang terdapat 2 parameter dengan persamaan grafiknya adalah

Y = 29,7 – 0,05.X,

Artinya: Setiap penambahan lama penyinaran matahari sebesar 1 % justru menurunkan suhu udara sebesar 0,05 ⁰C. Jika lama penyinaran matahari = 0% maka suhu udara adalah sebesar 29,7 DegC

Koefisien korelasi r = -0,65 yang berarti hubungan kedua parameter cukup kuat dengan arah yang berlawanan.

Dengan hasil ini, maka seakan-akan lama penyinaran matahari justru mendinginkan suhu udara. Dan hasil tersebut tidak tepat karena untuk daerah tropis, kenapa saat lama penyinaran bertambah suhu udara justru turun. Sehingga benar adanya jika dalam memprediksi suatu cuaca memang benar bisa menggunakan cabang ilmu statistic tetapi juga membutuhkan cabang ilmu lain agar lebih akurat.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa ilmu matematika sangat berpengaruh dalam dunia pertanian untuk menentukan kuantitas hasil panen, menentukan tinggi rendah hasil panen di setiap tahunnya, menentukan perkiraan cuaca yang merupakan salah satu faktor terpenting bagi petani dalam menentukan bibit apa yang akan ditanam pada saat musim tersebut. Sehingga dengan adanya ilmu matematika ini bisa membantu dan sangan berpengaruh dibidang pertanian dan penjualan hasil pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun