Selamat Siang bapak Wali Kota Depok yang Terhormat
Semoga senantiasa sehat selalu
Sebagai salah satu warga Depok yang bermukim di Pengasinan Sawangan, sepertinya tidak ada salahnya bagi saya untuk menyampaikan uneg-uneg perihal kemacetan yang sudah saya anggap di luar batas kewajaran. Jalur Bojongsari Sawangan – Depok (Khususnya di hari Sabtu dan Minggu) sungguh merupakan “Jalur Teror Macet” yang sangat meresahkan dan mengganggu rasa kenyamanan para pengemudi.
Macet yang luar biasa itu biasa terjadi di hari Sabtu dan Minggu yaitu dari semenjak pagi, siang hingga larut malam sekalipun. Intinya di setiap hari Sabtu atau Minggu bisa dipastikan, jalur ini macet total. Hari minggu kemaren misalnya (31 Juli 2016), rute Pengasinan Sawangan menuju DTC saja yang normal hanya ditempuh sekitar 15 -20 menit, harus ditempuh selama 2,5 jam. Sementara itu, pada hari hari kerja biasa (senin-jumat), kemacetan terjadi biasanya di setiap jam berangkat kerja yakni sekitar pukul 06.00 – 10.00 dan di jalam kepulangan orang bekerja, sekitar pukul 15.00 hingga sekitar pukul 21.00.
Banyak hal yang bisa dijadikan penyebabnya. Kondisi macet parah ini salah satunya disebabkan oleh sempitnya badan jalan ini dan tiadanya petugas Kepolisian yang mengatur, ditambah lagi dengan adanya saling serobot antar pengemudi terutama kendaraan angkot dan sering adanya mobil truk yang mogok di tengah-tengah jalan yang akhirnya menutupi/mengambil separuh badan jalan.
Maka dari itu, karena kondisi ini sudah benar-benar akut dan meresahkan maka saya mengharap adanya tindakan kongkret yang bisa diambil Pemda Depok yaitu:
- Perluasan/pelebaran Jalur Sawangan – Depok menjadi 4 jalur mutlak harus dilakukan secepatnya. Perluasan jalur ini harus menjadi prioritas utama karena kebutuhannya sangat mendesak sekali. Karena bila tidak maka kemacetan yang luar biasa akan terjadi lagi secara terus menerus.
- Penataan jalur-jalur putar arah yang sangat mengganggu kelancaran lalu lintas. Akses putar arah yang tidak terlalu penting sebaiknya dihilangkan atau ditutup saja.
- Penempatan petugas kepolisian di pintu-pintu keluar jalan/gang ke ruas jalur utama jalan. Di Beberapa pertigaan, keberadaan pak Ogah bukan membantu mengurai macet tapi malah sebaliknya karena mereka mengutamakan si pemberi uang saja sehingga kondisi semrawut.
Demikianlah surat terbuka untuk Wali Kota Depok ini disampaikan. Semoga menjadi masukan berharga bagi perbaikan kualitas pelayanan bagi warganya. Saya berharap, sekali-kali Bapak Walikota atau Wakil Walikota bisa jalan-jalan ke jalur ini untuk bisa merasakan “sengsaranya” melewati jalur
terror macet ini.
Saya sangat berharap Bapak Walikota berkenan membaca surat terbuka ini untuk selanjuti bisa menindaklanjutinya dengan tindakan-tindakan kongkret untuk mengatasinya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H