Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu Terbukanya Tabir Topeng Aa Gatot dan Mario Teguh

13 September 2016   08:43 Diperbarui: 13 September 2016   08:55 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Publik Indonesia lagi-lagi kembali terhenyak. Masih segar dalam ingatan kita, ketika Aa Gatot Brajamusti, Sang Guru Spiritual, di tangkap polisi karena kasus kepemilikan narkoba, seusai terpilih menjadi Ketua Parfi pada Minggu 28 Agustus 2016 pukul 23.00 WIB. Kini ia juga didakwa kasus kepemilikan senjata dan peluru. Ternyata bukan itu saja, kini ia juga didakwa kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Aa Gatot

Tak berselang lama, public Indonesia kembali terhenyak dengan kasus yang menimpa Sang Motivator Handal, Mario Teguh. Adalah Ario Kiswinar, yang mengaku sebagai anak Mario Teguh. Namun hingga kini ia harus menerima kenyataan bahwa ia (Mario Teguh) tidak mengakui dirinya. Padahal sejumlah bukti otentik berupa kartu keluarga, akte kelahiran, akte nikah hingga foto-foto bersama sang ayah ia miliki.

Kasus Aa Gatot sang guru spiritual dan Mario Teguh sang motivator ini sungguh membuka mata kita bahwa sesuatu yang terlihat sempurna, belum tentu menyimpan kesempurnaan. Ingat kasus yang menimpa Aa Gym sang penggagas manajemen Qolbu yang begitu diidolakan jutaan masyarakat terutama kaum ibu-ibu, ternyata ia terjerembab dalam kasus poligami yang membuat jutaan ummat terlanjur kecewa. Selain itu, Ustad Guntur Bumi sang perukyah handal dan ahli pengobatan, ternyata penuh kebohongan dan hanya akal-akalan semata.  

Kedua kasus di atas sungguh memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa sunnatullah (suatu hukum yang berjalan di alam ini terjadi sesuai dengan ketentuan-Nya) benar-benar sedang berlangsung dan tidak ada satu orangpun yang bisa mencegahnya. Salah satu sunnatullah yang seringkali kita lihat adalah terpisahnya yang busuk dengan yang baik. Pada waktunya nanti akan tersingkap siapa yang ikhlas dan yang tidak ikhlas. Akan terbongkar siapa yang benar-benar suci dan siapa yang hanya menggunakan topeng kesucian. Akan terbuka siapa yang benar-benar berjuang dan siapa yang hanya berdusta. Yang baik dan yang buruk akan terpisah dengan sendirinya.

Aa Gatot terbukti mengkonsumsi narkoba, memiliki senjata illegal, melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan atau sebaliknya. Dan Mario Teguh dapat membuktikan bahwa Ario Kiswinar (melalui tes DNA) adalah bukan anaknya atau bahkan ia adalah anak biologis dari Mario Teguh sendiri.

Sebaik apapun manusia menutupi kebusukan, suatu saat aromanya akan tercium juga. Tidak ada keburukan yang tertutup rapi selamanya. Yang baik akan tampak dan yang buruk akan terbongkar. Para pelaku keburukan pada akhirnya akan mengalami kerugian yang dahsyat. Di dunia segala keburukannya akan terbongkar sementara siksa Allah telah menanti di alam akhirat sana.

Jalan cerita kedua kasus ini, diyakini masih akan panjang karena belum sepenuhnya terbongkar. Masih banyak misteri dari kedua tokoh pesohor ini yang belum terungkap. Yang pasti kebenaran akan menjadi kebenaran dan kebohongan akan menjadi kebohongan. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, topeng kedua tokoh dan pesohor panutan banyak orang ini akan terkuak.  Apapun hasilnya, kita akan saksikan bersama. Salam Super Selalu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun