Minggu lalu, KAmis, 2 Juni 2011, saya diajak kawan saya (teman satu komplek) untuk menonton pertandingan sepakbola antar kampung di lapangan Pusaka Pengasinan Depok. Menurutnya, pertandiingannya sangat seru sekali karena diikuiti oleh berbagai kesebelasan sepakbola dari berbagai kampung seperti bedahan, sasak panjang, prigi, kebon kopi dan lain sebagainya.
Masih berdasarkan penuturannya, pertandingan sore ini sangat menarik pastinya karena merupakan babak semifinal antara kesebelasan PKP depok dan Sasak Panjang...............apalagi biasanya tim tim kampung ini biasanya menyewa pemain ”berkelas” terutama dari dari luar negeri.
Terus terang, saya tidak percaya. Masak pertandingan antar kampung ”TARKAM” seperti ini akan diikuti oleh pemain luar negeri sih??????? Akhirnya saya pun penasaran dan bersedia menonton pertandingan itu.
Tepat pukul 15.45, saya pun meluncur ke lapangan Pusaka untuk menyaksikan pertandingan. Begitu sampai disana, sungguh terkejut dan kaget diri saya......tak percaya....ternyata betul cerita kawan saya. Di lapangan telah berkumpul 2 kesebelasan yang 90% pemainnya bukan pemain Lokal (indonesia) tetapi pemain luar negeri terutama dari nigeria (berkulit Hitam dan tinggi besar) dan Jepang (berkulit putih dan tinggi kekar). Sisanya yakni 1 orang adalah pemain lokal.
Yang terbersit di benak saya.......sungguh hebat sekali tim-tim ini.....darimana mereka mengambilnya (mendatangkannya), kok bisa ya????????????? Berapa klub hanya menyewa mereka ini???????? sungguh luar biasa hebatnya tim tim ini memoles anggota timnya dengan pemain luar negri (apapun status kelas yang disandangnya).
Melihat pemandangan itu, saya pun bertambah semangat untuk menontonnya. Pasti sangat menarik nih. Ternyata benar adanya....permainan mereka sungguh enak ditonton dan mengasyikkan. Jual beli serangan sering terjadi hingga membuat penonton seakan terhipnotis. Begitu bola mendekati gawang, penonton pun riuh...terdengar suara gemuruh......huuuuuuuuuuuuuuuuu.......tanda penonton kecewa karena bola gagal masuk gawang.
Walaupun pertandingan ini berakhir dengan skor kacamata alias 0-0, keseluruhan pertandingan berjalan sportif dan lancar...tidak ada kartu kuning dan merah yang keluar dari saku wasit....mereka sangat terlihat profesional sekali. Ketika adu penalti pun.....pemain sangat profesional dan tak kalah hebatnya lagi, penonton juga sangat tertib.
Yang tak kalah serunya adalah jumlah penonton yang menonton pertandingan ini bisa dibilang sangat banyak, untuk ukuran kampung, yakni sekitar 1000 orang. Merka ternyata datang dari berbagai kampung dan desa di sekitar pengasinan, sawangan , depok dan bogor....terlihat jelas mereka sangat puas dengan kompetisi ini.
Apalagi, tiket masuk pun tidak terlalu mahal yakni 4 ribu untuk babak penyisihan dan 8 ribu untuk semifinal dan final.
Bagi saya, ajang kejuaraan piala PUSAKA ini sungguh sangat menghibur masyarakat, apalagi dengan ikut sertanya pemain-pemain asing yang sangat menarik karena postur mereka sangat tinggi dan kekar.......tak ubahnya pemain Nigeria yang melibas Argentina 3-0 minggu lalu........Pokoknya salut deh untuk panitia.
Dan yang lebih mengesankan....ketika saya mengajak berfoto mereka, mereka menerimanya dengan senang hati....tanpa sungkan......terlihat suatu keakraban yang luar biasa.
Semoga tahun depan, kita bisa Nonton lagi dengan pemain-pemain yang lebih bagus lagi.....karena hal itu akan semakin meningkatkan gairah dan semangat serta atmosfir persepakbolaan nasional. saya berharap tahun depan...pemain-pemain nasional kita seperti Bambang pamungkas, Irfan Bachdim, Bustomi, M NAsuha, dan lain sebagainya bisa ikut tampil...saya yakin...akan lebih meriah dan menghibur masyarakat lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H