Mohon tunggu...
M Sholeh
M Sholeh Mohon Tunggu... -

Mahasiswa semester 3 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Pertarungan Politik

7 September 2016   16:52 Diperbarui: 7 September 2016   17:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemilihan pemimpin DKI masih beberapa bulan lagi kita bisa melihat bagaimana pengaruhnya sekarang

Pemilihan Calon Gubernur dan wakilnya DKI Jakarta berlansung tahun 2017 tapi sekarang situasinya sudah mulai memanas antara calon-calon yang telah memunculkan diri siap bertarung untuk memperebutkan kursi DKI satu dan dua. Memanasnya situasi Pilgub DKI 2017 ditandai dengan munculnya opini SARA, usut-mengusut dan tudingan dugaan korupsi, Raperda dan Amdal reklamasi, kasus pembelian tanah Sumber Waras Jakarta, Sentanaews.com

Ya, Pemilihan Calon Gubernur baru menggantikan Basuki Tjahaja Purnama, masih beberapa bulan lagi, namun gegap gempita Pilkada DKI Jakarta sudah terasa jauh-jauh hari sebelumnya. Berbagi info mengenai bakal calon pemimpin baru orang nomor satu di Ibukota ini pun santer berumunculan dan menjadi konsumsi publik yang diekspos oleh media secara besar-besaran.Bebagai Tindak tanduk pejabat publik/orang yang digadang gadang mencalonkan diri menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pun menjadi sorotan.  Hal ini pun tidak terlepas dari kedudukan posisi Gubernur DkI Jakarta yang menarik sebagian kalangan terutama para pejabat/politisi sebagai suatu prestasi tersendiri bagi yang mendudukinya. Lihat saja sederet nama beken yang pernah mencoba peruntungan menjadi orang nomor stu di DKI ini, mulai dari Alex Noerdin Gubernur Sumatera Selatan, Hidayat Nur Wahid, hingga Mantan Walikota Solo yang menjadi Presiden kita saat ini Joko Widodo.

Namun terlepas dari itu semua, di balik pertarungan sengit  itu, terselip kondisi politik yang memanas akibat persaingan dari bakal calon yang bersaing. Mulai dari saling sindir,menjelek jelekkan lawan di media massa, hingga saling membuka aib satu sama lain. Seharusnya para Calon pemimpin DKI Jakarta ini membangun komunikasi politik yang baik terhadap rakyat agar terciptanya feedback yang baik antara kedua belah pihak. Para pemimpin pun harus membuktikan 'Track Record' yang baik atas kinerjanya dalam memimpin sehingga rakyat pun menjadi segan terhadap calon tersebut.

Lihatlah salah satu contoh, bagaimana video kampanye di media sosial youtube seperti yang dilakukan relawan jokowi  yang dibuat dalam rangka kampanye yang dilakukan untuk menggalang suara pemenangan pada pilpres tahun 2014 kemarin tanpa menyinggung pihak manapun namun dilakukan dengan sedemikan rupa memanfaatkan media sosial yang ada. Dan apa yang dilakukan Pak Jokowi ini pun cukup ampuh, mengingat 'Track Record' nya sebagai Walikota Solo yang langsung melejit dan berhasil menduduki Jabatan sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta dalam waktu singkat, hingga akhirnya berhasil memenangkan pemilu Presiden yang berjalan cukup sengit dan kini mejnjadi Presiden ke 7 Republik Indonesia.

Tentu dibalik pertarungan politik itu tersimpan strategi dari masing masing calon, namun alangkah baiknya jika para calon pemimpin di masa mendatang tidak hanya fokus membuktikan kualitas dan kinerjanya, tetapi juga membangun komunikasi politik yang baik terhadap rakyatnya dibandingkan menjegal lawan politiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun