Perkataan yang diucapkan di masyarakat menjadi sesuatu hal yang menarik. Kebiasaan dalam berbicara kadang membuat kita mengucapkan sesuatu tanpa adanya pikir panjang terhadap kata yang diucapkan. Banyak ucapan dalam masyarakat yang kita anggap biasa, padahal ucapan itu salah kaprah.
Ketika perjalanan dan waktu sholat sudah tiba, ataupun setelah pulang dari perjalanan, Banyak orang tanpa sadar ketika ditanya oleh teman atau saudaranya , “dimana kamu sholat?” lantas kita menjawab “sholatnya di jalan” atau “sudah sholat di jalan”. Padahal kita semua tahu bahwa tempat sholat adalah di masjid atau mushola (walaupun rumah boleh digunakan untuk solat), bukan di jalan.
Satu lagi ucapan yang kadang membuat seseorang asal saja berbicara, ketika ada yang bertanya “kamu kencing dimana?”, tanpa sadar sering dijawab dengan “kencingnya di masjid” atau “BABnya di masjid”. Sungguh keterlaluan, karena tempat kencing dan BAB adalah di tolilet atau WC.
mungkin maksud orang yang berkata seperti itu adalah, bahwa dia sholat di masjid saat sedang dalam perjalanan atau telah sholat di masjid yang terletak di pinggir jalan. dan kencing di toilet masjid, karena biasanya ketika dalam perjalanan seseorang mencari masjid sebaagai transit untuk beristirahat maupun untuk membuang hajat di tolilet masjid.
Ucapan seperti itu seringkali kita dengar bahkan kita ucapkan tanpa sadar bahwa apa yang kita ucapkan salah kaprah. Mari mulai saat ini kita sama-sama mengevaluasi ucapan kita, agar tidak ada yang salah dalam setiap perkataan dan ucapan. Berpulang kepada masing-masing kita, apakah ingin meningkatkan kualitas kesadaran atau ingin tetap terbiasa memelihara kesalahan-kesalahan. Daripada mengucapkan perkataan yang salah mendingan diam. “Falyaqul khoiran awliyasmut!” Kata Nabi saw. Wallahu ‘alam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H