Mohon tunggu...
Lailatus Shoimah
Lailatus Shoimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan - Universitas Negeri Malang

saya suka akan hal-hal baru. sayapun tertarik dengan dunia pendidikan dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkuat Pemahaman tentang Pancasila sebagai Identitas dan Entitas Bangsa Indonesia di SMP Negeri 28 Malang

8 Mei 2024   16:26 Diperbarui: 8 Mei 2024   16:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi - Kegiatan P5 'Membuat vertical garden'

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya kumpulan nilai atau ideologi, tetapi juga merupakan hal yang mendasari keberadaan bangsa Indonesia. Di era abad ke-21, dimana tantangan semakin kompleks, memahami Pancasila bukan hanya tugas, melainkan suatu kebutuhan yang mendesak. Pendidikan memegang peran penting dalam memperkuat pemahaman tentang Pancasila, baik sebagai entitas maupun identitas bangsa Indonesia. Bagaimana peserta didik memahami Pancasila dan bagaimana Pancasila tercermin dalam perilaku peserta didik adalah hal penting dalam mengevaluasi efektivitas pendidikan dalam menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

Adapun tantangan dalam Memahami Pancasila sebagai Identitas dan Entitas Bangsa Indonesia, yaitu:

  • Perubahan Teknologi dan Globalisasi

Perkembangan teknologi dan globalisasi berpengaruh signifikan terhadap budaya dan nilai-nilai yang dianut, termasuk di lingkungan SMP N 28 Malang. Di sekolah tersebut, dapat dilihat bagaimana kemajuan teknologi memengaruhi cara peserta didik belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi. Contohnya, peserta didik lebih suka menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain game online atau menggunakan media sosial. Media sosial juga menjadi sarana penyebaran berbagai pandangan dan nilai-nilai, yang tidak selalu sejalan dengan Pancasila. Peserta didik di SMP N 28 Malang juga terhubung dengan budaya dan nilai-nilai dari negara lain melalui teknologi dan globalisasi. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan budaya global. Guru di SMP N 28 Malang perlu mengajarkan peserta didik untuk menghargai nilai-nilai lokal sambil tetap terbuka terhadap pengaruh global. Ini dilakukan melalui pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan situasi saat ini dan dengan memastikan integrasi Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan yang telah diterapkan di SMP N 28 Malang adalah kegiatan P5 ( Projek Penguatan Profil Pancasila). Dimana kegiatan tersebut mengajak anak berkolaborasi, mendorong untuk aktif dan kreatif, meningkatkan rasa kepedulian social, dan sikap tanggung jawab melalui sebuah proyek.

  • Perbedaan Budaya

Ada perbedaan pandangan dan budaya dalam pemahaman dan praktik Pancasila di masyarakat. Beberapa individu atau kelompok memiliki interpretasi yang berbeda tentang nilai-nilai Pancasila, yang dapat menimbulkan konflik. Peserta didik di SMP N 28 Malang memiliki latar belakang yang beragam, baik dari segi budaya, sosial, maupun ekonomi. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka memahami Pancasila. Lalu, pengaruh dari keluarga, teman sebaya, dan media sosial bisa memengaruhi pemahaman peserta didik tentang Pancasila. Beberapa peserta didik mungkin terpapar pada pandangan yang ekstrem yang tidak sesuai dengan Pancasila.

  • Keanekaragaman Tingkat Tinggi

Indonesia memiliki keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa. Tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman tersebut tanpa menghilangkan keragaman itu sendiri khususnya di lingkungan SMP N 28 Malang. Di SMP N 28 Malang sendiri terdapat peserta didik yang beragama Islam dan Kristen, ada yang berasal dari Papua karena orang tuanya dipindah tugaskan ke Malang.

Sedangkan dalam pengamalan atau implementasi pancasila sebagai Identitas dan Entitas Bangsa Indonesia di Sekolah guru memiliki peran penting. Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah adalah:

  • Kurikulum Berbasis Pancasila

Kurikulum harus didesain untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap mata pelajaran. Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi mata pelajaran terpisah, tetapi menjadi bagian yang integral dalam seluruh kurikulum. Di SMP N 28 Malang telah meneapakan dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila baik dalam kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pancasila) maupun kegiatan pembelajaran di kelas.

Dokumen Pribadi - Kegiatan P5 'Rekayasa Bioteknologi'
Dokumen Pribadi - Kegiatan P5 'Rekayasa Bioteknologi'
  • Metode Pembelajaran yang Aktif dan Relevan

Di SMP N 28 Malang, guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan relevan sehingga peserta didik dapat mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat mengorganisir diskusi kelompok di mana peserta didik dapat berbagi pandangan mereka tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan nyata, seperti dalam interaksi sosial di antara teman, keluarga, atau di lingkungan sekolah. Dengan permainan peran, peserta didik dapat memainkan situasi dilema etis yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga mereka bisa lebih memahami dampak dari keputusan yang mereka ambil. Selain itu, guru juga bisa menggunakan studi kasus lokal yang sesuai dengan realitas di sekitar SMP N 28 Malang, seperti kasus korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia, untuk membahas bagaimana Pancasila dapat diterapkan dalam konteks tersebut. Dengan penerapan metode pembelajaran ini, siswa di SMP N 28 Malang dapat lebih memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

  • Pengembangan Sikap Kritis dan Empati

Perserta didik perlu didorong untuk berpikir kritis tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam realitas sosial mereka. Selain itu, pengembangan empati terhadap keragaman budaya juga penting untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia yang inklusif.

  • Keterlibatan Komunitas Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun