Mohon tunggu...
Shohifatul Ilma
Shohifatul Ilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bissmillahirahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Permainan Engklek untuk Meningkatkan Motorik, Sosial Emposi pada Anak Usia Dini di PAUD Sari Mulia

24 Oktober 2022   21:04 Diperbarui: 24 Oktober 2022   21:09 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan permainan engklek pada anak usia dini (Dokpri)

Permainan engklek merupakan permainan tradisional yang mampu meningkatkan motorik kasar anak usia dini, namun disini ada modifikasi permainan yaitu menambahkan pengenalan emosi pada anak usia dini, sehingga tidak hanya motorik kasar yang ditingkatkan ada juga pengenalan emosi serta sosial pada anak usia dini.

Pada pendidikan anak usia dini ada lima aspek perkembangan yang wajib dikembangkan untuk meningkatkan perkembangan anak sesuai tahapnya. Enam aspek perkembangan diantaranya bahasa, motorik, kognitif, sosialemosi, dan seni.

Dalam permainan engklek juga dikenalkan perkembangan sosial anak usia dini diantaranya anak akan berinteraksi dengan teman sebayanya, anak akan memperoleh pemahaman mengenai sabar untuk antri menunggu giliran bermain. Pada pengenalan emosi anak akan belajar mengenai emosi yang ada digambar sekaligus diperagakan. Anak akan menganalisis gambar emosi yang ada dipermainan dan mengapa emosi tersebut terjadi.

Anak juga bisa mengeksplore dirinya di kegiatan luar ruangan yang melibatkan kegiatan fisik, dengan adanya kegiatan fisik mampu membantu anak usia dini terhindar dari masalah kesehatan dan obesitas. Motorik kasar berperan penting dalam perkembangan pada anak usia dini. Waktu anak melompat kotak mampu melatih keseimbangan motorik kasar, diantaranya berlari dan melompat mampu melatih kekuatan otot panggul serta bokong.

Murid PAUD Sari Mulia mengikuti permainan englek (Dokpri)
Murid PAUD Sari Mulia mengikuti permainan englek (Dokpri)

Pada bulan Oktober 2022 mahasiswa pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang mulai menerapkan permainan tradisional engklek di PAUD Sarimulya, dari hasil 1 bulan penerapan permainan tradisional anak-anak perlahan sudah mulai memahami emosi yang dirasakan, untuk motorik kasar anak-anak sudah bisa menjaga keseimbangannya saat melompat dengan satu kaki dan sudah bisa menjaga keseimbangan diri.

Permainan tradisional ini perlu dikenalkan kembali ke anak-anak karena sudah mulai tidak dikenali anak jaman sekarang. Dengan adanya permainan ini anak bisa lebih mengeksplore permainan-permainan baru serta bisa mengenal dan memahami emosi melalui permainan ini. Anak-anak terlihat sangat senang dan semangat memainkan permainan engklek” Jelas Bu Datik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun