Teknologi Chip implan merupakan teknologi masa depan yang mampu memberikan kemudahan manusia dalam mengakses seluruh perangkatnya. Penggunaan chip implan di manusia diketahui pertama kali dilakukan oleh Kevin Warwick. Pria yang disebut sebagai Cyborg 1.0 ini melakukan penanaman chip tersebut pada tahun 1998.
Teknologi ini tidak lagi memerlukan banyak kunci akses dalam hal transaksi pembayaran, dan lain sebagainya. Semua itu dapat dilakukan hanya menggunakan chip yang ditamkan di anggota tubuh manusia atau disebut dengan teknologi chip implan. Â Cara menggunakan chip cukup dengan mendekatkan tubuh yang sudah ditanamkan chip ke pemindai dan akses pun akan mudah diberikan.
Chip implan berasal dari teknologi Radio Frequency Identification (RFID). RFID terdiri dari dua bagian yaitu transponder dan detector. Transponder berfungsi untuk mengirimkan data ke detector. Sementara, detector dapat membaca sekaligus memodifikasi data di transponder. transponder yang di tanamkan pada anggota tubuh manusia biasanya sudah dilengkapi dengan informasi pengguna, seperti identifikasi pribadi, rekaman medis, alergi, serta informasi kontak. Data-data itulah yang kemudian dapat ditangkap oleh detector. Lalu data itu diolah detector sebagai kunci untuk akses-akses tertentu.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya bagaimana caranya memasukkan chip ke anggota tubuh manusia. Dari beberapa pengalaman orang yang sudah ditanami chip, dikatakan bahwa proses yang dilakukan tidak terasa sakit dan waktu yang dibutuhkan untuk proses injeksi kurang lebih sekitar 60 detik. Karena ukuran chip yang sangat kecil saat ditanamkan manusia hampir tidak merasakan sakit dalam prosesnya.
Namun teknologi chip sama seperti teknologi lainnya yang tidak secara pasti bisa mengamankan data penggunanya. Chip juga bisa mengancam privasi penggunanya dikarenakan chip implan biasanya tidak dienkripsikan sehingga memudahkan pihak lain untuk mengambil data pengguna. Oleh karena itu, teknologi ini masih diperlukan adanya pemeriksaan lebih lanjut terkait keamanan chip terhadap penggunanya.
Di China membayar tagihan sudah bisa menggunakan chip yang sudah ditanamkan ke tangan. Tidak hanya itu salah satu perusahaan  Tesla dan Sapce X yang dipimpin oleh Elon Musk sedang berusaha menghasilkan teknologi chip bernama Chip Neuralink yang bisa ditanamkan pada otak manusia.
 Neuralink merupakan merupakan perusahaan yang didirikan Elon Musk pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengembangkan chip yang dapat ditanamkan kedalam otak manusia. Tujuan utama penanaman chip tersebut untuk seseorang yang mengalami kelumpuhan dapat menggerakkan kembali tubuhnya melalui komputer atau perangkat seluler seperti halnya otak manusia yang menggunakan sinyal listrik untuk mngontrol tubuh. Namun belum bisa dipastikan keamanan dari teknologi ini dikarenakan proses uji coba yang dilakukan belum dilakukan pada otak manusia.
Robot Humanoid
Robot Humanoid merupakan robot yang memiliki kemiripan dengan manusia. Kemiripan tersebut berupa fisik, tindakan dan respon terhadap sesuatu. Teknologi ini merupakan salah satu perkembangan bentuk dari bidang robotika yang bisa menirukan kegiatan seperti layaknya manusia. Robot ini dibentuk semirip mungkin dengan manusia sepert fisiknya yang memiliki anggota tubuh manusia hingga beberapa robot dilengkapi kulit yang membungkus dengan tekstur dan warna yang mirip dengan manusia. Humanoid pertama yang dilaporkan secara akademisi adalah WABOT-1 Kato (WAseda roBOT-1). Robot tersebut dilaporkan bisa berjalan, mengenali objek, dan meraihnya dengan tangan. Teknologi ini selalu dikembangkan oleh beberapa perusahaan dunia seperti perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk yang sedang mengembangkan robot humanoid yang dinamakan Teska Bot dan Optimus. Tidak hanya itu perusahaan besar seperti Sony mengaku akan mengembangkan robot humanoid secara cepat, dan perusahaan besar lainnya yang bisa kita liat perkembangannya seputar robot humanoid di website, media sosial dan portal berita.
Kecanggihan teknologi ini sangat membantu manusia dalam menggantikan aktivitas sehari-hari yang selama ini dilakukan manusia kini bisa dibantu oleh robot humanoid, namun teknologi ini masih banyak yang perlu dikembangkan oleh penelitian dan penciptanya. Seperti yang kita lihat dari beberapa film fiksi digambarkan bahwa robot humanoid selain dapat membantu namun bisa juga mengancam kehidupan manusia. Tentu hal tersebut membuat masyarakat khawatir dan tentu ada juga yang semakin tertarik dengan teknologi ini untuk dikembangkan.