Oleh KKN_T_29
Dalam balutan rutinitas yang padat dengan aktifitas mengaji, para santri tetap bersemangat dalam melestarikan budaya yang ada di negeri ini, kita ambil contoh dalam hal seni tari, para santri Al Falah sangat antusias tatkala mempelajari seni tari, terbukti dalam beberapa event yang diadakan di Pondok Pesantren Al falah ini, beberapa santri selalu menampilkan hasil dari usaha mereka dalam berlatih menari.
 Seperti dalam acara peringatan hari kemerdekaan di tahun 2023 kemarin, sebanyak 60 santri dalam satu angkatan menampilkan tari wonderland, yang hal itu mereka pelajari secara mandiri lewat media youtube, dan hasilnyapun tidak main-main, mereka berhasil membuat penonton yakni jajaran ustadz serta ustadzah juga teman-teman sesama santri lainnya terpukau.
 Adalagi event yang menjadi wadah para santri dalam menampilkan wujud kecintaan mereka pada budaya indonesia yang berupa tarian, yakni ketika acara rutinan khitobah malam jum'at, beberapa tarian yang mereka tampilkan diantara nya tari cindai, tari zafin, tari saman dan tari tanggai.
 Semua mereka pelajarai secara mandiri lewat media youtube, untuk awal latihan, mereka para santri di dampingi oleh beberapa pengurus santri putri, dan jika dirasa sudah mulai lancar gerakan tariannya dan dirasa sudah kompak, merekapun latihan secara mandiri tanpa didampingi pengurus lagi.
Makan Bareng, Ayo
 Selain melestarikan budaya indonesia yang berupa tarian, di Al Falah juga memiliki budaya tersendiri, yakni "Makan Bareng". Yang dimaksud "Makan Bareng" disini bukanlah makan bersama dalam satu ruangan, bukan. Yang dimaksud adalah para santri ketika makan pagi, siang atau malam, mereka tidak makan di piring masing-masing, tapi mereka makan bersama menggunakan wadah yang berupa nampan atau baskom, bagi mereka, hal tersebut adalah suatu kegembiraan dan keseruan, dilain sisi dari momen tersebut ternyata dapat menambah rasa kekeluargaan. Bahkan dari momen tersebut, dapat menyatukan silaturahmi yang retak. Menjadikannya utuh kembali seperti sedia kala.
Manaqib dan Al Barjanji....
       Selain hal yang sudah disebutkan, adalagi tradisi yang dilestarikan disini, yaitu pembacaan manaqib dan al barjanji di setiap malam jum'at, jadi selain menampilkan tarian pada malam itu, para santripun dibiasakan untuk membaca manaqib dan al barjanji, dan kegiatan ini terjadwal dengan baik, jika malam jum'at lalu sudah membaca manaqib, maka malam jum'at ini membaca al barjanji dan begitu seterusnya.
        Kegiatan ini biasanya dipimpin oleh ketua asrama yang bertugas, jadi setiap malam jum'at nya itu berbeda-beda yang membacakannya. Acara dilaksanakan di aula atau mushola yang juga sudah diberi dekorasi oleh asrama yang bertugas.