Mohon tunggu...
Kamila Queen
Kamila Queen Mohon Tunggu... -

bagai garam aja ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Bangga

26 Oktober 2011   16:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku bangga bertanah air Indonesia. Bangga? Bangga tidak hanya sekadar simbol. Lebih penting dari itu adalah bagaimana mengaktualisasikan rasa bangga itu dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bangga bisa berperilaku baik. Bangga bisa dijadikan teladan untuk orang lain. Yang namanya bangga bukan sekadar memakai pin bertuliskan ABITA atau apapun yang sifatnya sekadar simbol atau lambang. Untuk apa semua itu kalo toh dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini kita masih menunjukkan sikap melawan hukum, tidak taat aturan, suka mengambil hak-hak orang lain (korupsi), memarginalkan kaum pinggiran, mengabaikan amanat?  Cinta tanah bisa diwujudkan dalam bentuk : taat pada aturan, taat bayar pajak, tidak korupsi, tertib berlalu lintas, dll. Tidak sekadar upacara atau memakai  pin betuliskan Abita saja. Simbolis.

Pendidikan Karakter. Mengapa sekarang ini hal itu 'digembar-gemborkan'? Bukankah hal itu sejatinya sudah lama ada ada di negeri ini? Nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa ini sudah cukup mampu membentuk karakter bangsa ini. Mengapa seolah hanya para siswa atau guru saja yang harus melaksanakan pendidikan karakter ini? Guru diberikan tambahan beban untuk menyampaikan hal ini kepada para siswa (sebagai calon pemimpin bangsa?). Sementara di sisi yang lain, para eksekutif, legeslatif, dan judikatif seolah tak tahu, tak mau tahu, atau sama sekali menutup mata terhadap hal ini. Bukan memaksakan harus begini, harus begitu kepada anak-anak kita. Cukuplah kita sebagai contoh buat mereka. Contoh yang baik. Kata dan perbuatan yang bisa dijadikan teladan.Untuk apa kita memaksa anak kita untuk jujur, untuk tidak korupsi TETAPI perbuatan kita sendiri sebagai 'orang tua' tidak mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa kita yang luhur itu? Kembalilah. Kembalilah kepada nilai-nilai luhur bangsa kita. Bombastis?...

Tulisan ini jelas jauh dari kata baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun