Orang tua si Bilqis sempat khawatir ketika mendapat keluhan dari guru kelas sang anak disekolahnya , bahwa putrinya yang berusia 5 tahun tersebut ketika kegiatan dikelas tidak bisa diam, dan sulit bahkan tidak bisa untuk berkonsentrasi , sehingga sering sekali dia mengganggu teman , serta tidak menyelesaikan pekerjaannya seperti menulis, mewarnai, dan sejenisnya. Padahal jika diukur dengan kemampuan teman - temannya ia termasuk anak yang cerdas . Kedua orang tua nya pun binggung akan hal tersebut, hingga mereka bertanya - tanya mengapa sang anak bisa seperti itu, padahal teman lainnya kok bisa diam, kok bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Perkara anak sulit untuk berkonsentrasi, dan memperhatikan apa yang tengah diajarkan padanya ketika itu sampai saat ini masih belum diketahui penyebab utamanya , karena banyak sekali faktor yang mungkin mempengaruhi misalnya gangguan pada otak atau neurologi ,gangguan persepsi serta kemungkinan juga merupakan bawaan genetika. Gangguan konsentrasi yang dialami oleh anak diusia sekolah sangat mempengaruhi dirinya, seperti cepat bosan dalam pelajaran , sering melamun , tidak memperhatikan , tidak peduli/ acuh terhadap hal disekitarnya , bahkan adapula yang sampai lupa terhadap perintah guru disekolah dan suka terburu - buru.
Untuk menghindari, atau mencegah hal tersebut terjadi pada anak kita , sebab jika mulai dari usia dini saja mereka sudah kesusahan untuk berkonsentrasi, juga kemungkinan besar akan berlanjut sampai mereka berusia dewasa kelak . "Bukankah pencegahan lebih baik dari pada pengobatan?" . Dalam ilmu psikologi perkembangan anak usia dini, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut diatas adalah melatih proses atensi pada mereka, sang buah hati .
Atensi sendiri berarti perhatian, yaitu salah satu aspek perkembangan kognitif yang memiliki peran penting dalam prespektif atau langkah untuk memperoleh informasi yang ada dilingkungan sekitarnya , atensi juga memiliki peran penting dalam persepsi , yaitu bagaimana ia memberi perhatian terhadap apa yang diterima dilingkungan sekitar , dan juga bagaimana ia memberi pandangan dalam hal tersebut. Jadi wajar ketika anak fokus terhadap sesuatu objek baik yang baru dikenali/ yang pernah dikenali , itu karena anak sudah mendapatkan atensinya terhadap suatu objek tersebut. Atensi atau perhatian dimiliki oleh semua orang disemua umur, namun tetap memiliki kadar respon yang berbeda beda tergantung dari pemahamannya.
Jika berbicara mengenai anak , tentunya atensi yang dialami oleh mereka tidak terjadi dengan sempurna secara langsung, namun memiliki tahapan perkembangan yang tentunya dimulai sejak mereka masih kecil atau dalam kata lain adalah masih bayi, mengapa seperti itu? Sebab, atensi atau perhatian pada anak yang sudah dimilikinya sejak dari lahir yang berupa kemampuan kemampuan untuk merespon dan memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara tersendiri , walaupun hal tersebut masih belum tampak/ terlihat nyata dan belum bisa dipahami oleh sebagian orang dewasa . Aspek - aspek atensi yang berkembang pada manusia sejak yang terjadi sejak mereka masih bayi ini memiliki arti yang penting selama masa bertahun tahun prasekolahnya , kira kira perkembangan atensi ini pertama kali ini dimulai sejak 6 bulan pertama masa hidup seseorang atau 6 bulan pertama masa bayinya , yang nantinya akan berpengaruh pada kecerdasannya dimasa prasekolah nya nanti .
Berikut tahapan perkembangan atensi pada anak :
- Masa anak tumbuh besar, seiring dengan pertambahan pertumbuhannya , sang anak juga aka bertambah pula kefokusannya terhadap suatu hal, yaitu apa saja yang penting dan harus diperhatikan maupun sebaliknya yaitu hal yang tidak terlalu penting dan tidak perlu diperhatikan , serta masa anak bertumbuh besar juga akan mulai memiliki perhatian dan respon lebih terhadap suatu hal
- Atensi yang tegas , yaitu dengan perkembangan usia dan kematangannya, anak akan mulai mampu memiliki suatu atensi yang tegas , yang merupakan tanda bahwa ia memiliki kemampuan yang baik dan mampu menyesuaikan kemampuannya sendiri . Dalam hal ini anak sudah mulai dilihat ia menjurus kepada bidang akademik apa , dan apa yang menjadi minat nya
- Mengarahkan atensi, tahapan ini adalah ketika anak telah mampu mengembangkan kemampuannya, maka sebagai orang tua kita diharuskan untuk mengarahkan , maksudnya supaya anak bisa menemukan kata kunci atau menemukan sikap yang penting dan siap untuk memperhatikan secara penuh, sehingga hasil dari arahan , sang anak akan lebih perhatian terhadap hal yang di minatinya secara total dan mendalam
- Mengembangkan kemampuan , hal ini merupakan tahap akhir perkembangan atensi , dalam mengembangkan kemampuannya khususnya atensi peran orang tua sangat penting yaitu sebagai pengarah dan pendamping anak anak.
Nahh, setelah memahami bagaimana tahapan perkembangan atensi, penting juga untuk melatih atensi pada anak. Salah satunya dengan menggunakan permainan dan hal hal yang sederhana , untuk melatih mereka fokus terhadap suatu hal , diantaranya yaitu :
- Permainan tebak ketok, yaitu merupakan permainan dimana anak menebak apa objek yang sedang kita bawa dengan cara mengetok , seperti mengetok sendok ke piring, kayu , dll. Jadi mereka terlatih fokus dan mendengarkan apa yang diketuk tersebut
- Magic Water , yaitu permainan menggunakan spons dan air, dimana anak duduk didepan baskom dengan terisi air, lalu masukkan spons kedalamnya , jadi nanti anak kan tau mana spons yang masih baru mengambang dengan yang suda menyerap air
- Membacakan cerita/ dongeng kepada mereka , sebab ini juga merupakan latihan atensi , mengasah konsentrasi , dan imajinasi si kecil
- Melatih daya ingat anak , supaya mereka terbiasa memiliki kemampuan mengumpulkan, menyimpan, dan mengeluarkan informasi yang telah ia alami/ ia dapatkan
- Melatih mereka problem solving / memecahkan masalah , dalam hal ini anak akan terlatih untuk berpikir konkret
Selanjutnya perkembangan atensi anak bisa dilihat dan diperhatikan selama proses pembelajaran yang ia terima baik didalam rumah, maupun ketika dilembaga formal seperti sekolah , jika anak telah terlatih atensi dengan baik maka perkembangan dan kemampuannya memberikan perhatian terhadap suatu hal juga akan selalu meningkat , Jadi orang tua tak perlu risau, sebab anak dipastikan berkonsentrasi dalam hal apapun .
Sumber : Jurnal kependidikan tentang konsep atensi dan proses atensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H