Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Pada tahap ini, siswa berada dalam fase pembentukan karakter dasar yang akan menjadi pondasi untuk kehidupan mereka di masa depan (Ananda et al., 2019). Masa ini sering disebut sebagai "golden age" atau masa keemasan dalam perkembangan anak, di mana otak dan kemampuan sosial anak berkembang dengan sangat pesat. Pada fase ini, pembentukan karakter melalui pendidikan menjadi sangat efektif karena anak memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap nilai-nilai positif yang diberikan (Lestari, 2023). Pendidikan pada fase ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral dan kebiasaan positif yang akan berdampak besar pada perilaku dan karakter anak di masa depan.
Dalam konteks Indonesia, PKn tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang negara dan hukum, tetapi juga untuk membentuk karakter moral yang kuat guna mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan global.
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Sekolah Dasar adalah tempat pertama di mana anak-anak mulai memahami konsep-konsep abstrak seperti tanggung jawab, toleransi, dan kerja sama. Pembelajaran PKn di tingkat SD dirancang untuk menanamkan nilai-nilai dasar tersebut sejak dini. Kurikulum PKn di Indonesia mencakup berbagai aspek penting seperti Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, norma sosial, dan hak serta kewajiban sebagai warga negara. Dengan pembelajaran ini, siswa diharapkan tidak hanya memahami nilai-nilai tersebut secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peran PKn di SD juga menjadi kunci dalam membentuk karakter moral. Anak-anak diajarkan untuk mengenal dan menghormati perbedaan, memahami pentingnya kejujuran, serta memiliki rasa cinta tanah air. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk membangun masyarakat yang harmonis dan mendukung persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Dengan kata lain, PKn bukan hanya tentang mengenal simbol negara atau memahami sistem pemerintahan, tetapi juga tentang membangun individu yang berkarakter baik. Penelitian Murba dkk. (2022)  mengungkapkan  bahwa dalam  bidang pendidikan, sangat penting untuk menanamkan informasi moral, sentimen moral, dan perilaku moral  pada  siswa  sekolah  dasar  untuk  membantu  mereka  mengembangkan  karakter  unggul melalui pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini. Penelitian  Fatmawati  Dwi  Rohmah menjelaskan  bahwa Pendidikan  karaktersangat penting  karena  merupakan  salah  satu  strategi  terbaik  untuk  membesarkan  generasi  penerus bangsa  menuju  standar  moral  yang  lebih  tinggi.  Pendidikan  karakter  di  sekolah  dasar  tidak hanya membantu mengembangkan karakter moral anak tetapi juga memberikan dampak positif bagi anak, karena setiap sekolah memiliki pendekatan unik yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sekolah dasar (dalam Saharani, 2024).Â
Membentuk Karakter Moral Melalui Pembelajaran PKn
Karakter moral mencakup berbagai aspek, seperti integritas, empati, tanggung jawab, dan kedisiplinan. Dalam pembelajaran PKn, karakter ini dibentuk melalui berbagai metode, baik melalui pengajaran langsung, diskusi kelompok, maupun simulasi aktivitas sehari-hari. Misalnya, guru dapat mengajarkan nilai kejujuran dengan memberikan contoh kasus sederhana, seperti menjaga barang milik orang lain atau mengakui kesalahan ketika melanggar aturan.
Toleransi juga menjadi salah satu nilai utama yang diajarkan dalam PKn. Dalam suasana kelas yang heterogen, siswa diajak untuk memahami dan menghormati perbedaan, baik itu perbedaan agama, budaya, maupun latar belakang sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi tentang pentingnya hidup berdampingan secara damai dan menghindari konflik. Dengan pembelajaran semacam ini, siswa mulai memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman.
Selain itu, pembelajaran PKn sering kali melibatkan aktivitas kolaboratif yang bertujuan untuk mengajarkan kerja sama dan rasa tanggung jawab. Sebagai contoh, siswa diajak untuk bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan. Melalui pengalaman ini, mereka belajar bagaimana menyelesaikan masalah bersama, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghargai kontribusi masing-masing anggota kelompok.
Tantangan dalam Pembelajaran PKn di SD
Meskipun PKn memiliki peran yang sangat penting, implementasinya di tingkat SD sering kali menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah pendekatan pembelajaran yang masih cenderung berorientasi pada hafalan. Banyak siswa diajarkan untuk mengingat materi seperti isi Pancasila atau pasal-pasal dalam UUD 1945 tanpa memahami makna mendalam dari nilai-nilai tersebut. Akibatnya, pembelajaran PKn sering kali tidak mampu meninggalkan dampak yang signifikan dalam pembentukan karakter siswa.