Mohon tunggu...
Shofiya Zahran Assajidi
Shofiya Zahran Assajidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

seorang yang ceria, menyukai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Trauma Healing: Membangun Kembali Harapan Masyarakat di Tengah Kekhawatiran Gempa Bumi

9 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Syahla, 2024

Desa Kertasari menjadi daerah  terdampak gempa bumi berkekuatan magnitude kurang lebih 5,0. Gempa bumi yang mengguncang tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik pada rumah rumah dan infrastruktur, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi masyarakat. Trauma mendalam dirasakan oleh banyak masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang menyaksikan kehancuran dan kehilangan dalam waktu singkat. Trauma yang dialami akibat kejadian ini perlu segera ditangani agar masyarakat dapat pulih kembali, baik secara fisik maupun mental. Maka dari itu Mahasiswa UIN Bandung terkhusus jurusan BKI pada Sabtu, 28 September 2024 mengadakan Trauma Healing untuk membantu pemulihan pada Masyarakat desa Kestasari. 

Menurut Syahla Rahadatul Aisyi salah satu mahasiswi UIN yang ikut terjun kelapangan untuk melakukan kegiatan Trauma Healing bahwa kondisi yang terjadi Masyarakat masih mengalami trauma. Dari awal kehadiran mahasiswa UIN Masyarakat sangat senang dan antusias. Saudari Syahla ini mendapatkan posko dibagian anak-anak, pada saat mereka datang tidak langsung menayakan bagaimana keadaan anak-anak pasca terjadi gempa, karena tida semua anak sudah dalam keadaan stabil. Namun, banyak anak-anak yang sudah dapat menerima dengan keadaan mereka.   

Layanan yang diberikan kepada anak-anak lebih pada fun game, tebak-tebakan, serta adanya pembelajaran mengenai tambah-tambahan. Serta menanyakan perasaan mereka bagaimana dengan cara di gambar, dengan menggambar lebih dari satu. Ada yang menggambar bahwa dia sedang merasa sedih, senang, marah. Ada salah satu harapan dari seorang anak yang bernama Herfi, bahwa dia berharap kejadian seperti ini tida terjadi lagi, apalagi pada saat kejadian mereka sedang di sekolah dan tida Bersama orang tua. Herfi ini sudah bisa menerima keadaan yang dia alami. Dan ada beberapa anak juga yang mau bercerita apa yang mereka rasakan. Hasilnya anak anak pada saat itu lebih senang, enjoy. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun