Beruntung sekali saya bisa berkunjung ke salah satu Istana Kepresidenan (sekarang Istana Pak Beye) yang paling dekat dengan rumah saya, yakni Istana Presiden Cipanas, loh ko beruntung, ya iya walaupun dekat dengan rumah saya tapi baru sekarang saya masuk dan berkunjung ke tempat itu (kasian dech gue). Apa sih yang istimewa dari tempat itu? ya seperti biasa yang namanya Istana Presiden, tentulah banyak penjaga disana. Penjaganya ramah-ramah ko, apalagi pemandunya, mereka juga sama ramah-ramah dan tak lepas selalu membawa senjata andalannya "Mega Phone" hehehe
Istana Kepresidenan Cipanas terletak di antara jalur Jalan Raya Jakarta dan Bandung melalui puncak. Terletak sekitar 103 kilometer dari Jakarta, atau sekitar 20 kilometer dari kota Kabupaten Cianjur. Istana Cipanas berada di desa Cipanas, kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, di kaki Gunung Gede, Jawa Barat, pada ketinggian 1.100 meter dpl. Bangunan istana berdiri di atas areal lebih kurang 26 hektar, dengan luas bangunan sekitar 7.760 meter persegi. Istana Cipanas dibangun sebagai tempat peristirahatan dan persinggahan. Halamannya terbagi dalam dua areal, yakni areal taman istana dan areal hutan istana. Dalam areal hutan istana hingga tahun 2001, menurut katalog Pertama Daftar Tanaman Koleksi Istana Kepresidenan Cipanas terbitan Istana Kepresidenan Cipanas, yang bekerja sama dengan Kebun Raya Cibodas, LIPI, tercatat sebanyak 1.334 spesimen, 171 spesies, 132 marga ( yang 14 nomor di antaranya diketahui nama marganya), serta 61 suku. (saya sadur ni tulisan dari http://www.presidenri.go.id/istana/index.php/statik/profil/istana/cipanas.html) Tapi ada satu hal yang membuat saya 'Loh ko' sayang sekali tidak diperkenankan mengambil gambar didalam Istana, penasaran saya muncul, 'loh ko kenapa ga boleh pa?' pemandu bilang 'aturannya begitu pak' oh iya, saya tidak memperpanjang soal itu, diberi ijin tuk masuk aja udah bersyukur...he2 (rada kecewa padahal mah). mengobati rasa 'loh ko' saya; saya pun bertanya kepada pemandu, 'biasanya kalo menerima tamu pak beye duduk dimana pak?' pemandu bilang :Â 'oh disebelah sana' sambil menunjukkursi biasa pak beye menerima tamu. Saya pun tergoda dengan kursi itu, (wah kapan lagi saya bisa duduk di kursi ini) pengen nyoba ah....(dalam hati). Akhirnya saya putuskan untuk duduk di itu kursi (tanpa sepengetahuan pemandu tentunya) ga lama ko cuma 3 detik...tapi subhanalloh enak tuh kursi, empuk dan lapang..he2.. Kembali lagi ke soal photo, akhirnya saya dan kawan-kawan memutuskan untuk berphoto di luar Istana Saja dan ini lah hasilnya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H