Mohon tunggu...
shofiauliyah
shofiauliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan ampel Surabaya

enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Penyebab dan Dampak Rendahnya Minat Literasi di Kalangan Gen-Z: Solusi Untuk Masa Depan

4 Desember 2024   19:16 Diperbarui: 4 Desember 2024   19:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menelusuri Penyebab dan Dampak Rendahnya Minat Literasi di
Kalangan Gen-Z : Solusi untuk Masa Depan

Generasi Z menurut Noordiono (2016) adalah generasi yang sedini mungkin telah mengenal teknologi dan internet, generasi yang haus akan teknologi. Sedangkan penelitian Stillman (2017) mengemukakan generasi Z adalah generasi kerja terbaru, lahir antara tahun 1995 sampai 2012, disebut juga generasi net atau generasi internet. Hal tersebut dapat disimpulkan oleh penulis bahwa generasi Z sangat erat kaitannya dengan interaksi kemajuan teknologi, dalam hal tersebut tidak memungkiri pesatnya informasi yang diserap akan mempengaruhi pola tindakan serta pemikiran yang akan membawa dampak bagi indeks pembangunan manusia di mana indeks pembangunan manusia ini dipengaruhi oleh adanya kegiatan literasi. Dalam tulisan ini, penulis memahami literasi sesuai dengan pendefinisian oleh Elizabeth Sulzby (1986), literasi diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi "membaca, berbicara, menyimak dan menulis" dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya .

Unesco menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca Masyarakat sangat rendah. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 9 provinsi yang masuk dalam aktivitas literasi sedang, 24 provinsi masuk dalam literasi rendah, dan satu provinsi masuk dalam kategori literasi sangat rendah . Investasi merupakan salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi. Kegiatan penanaman modal menghasilkan investasi yang akan terus menambah stok modal (Capital Stock). Semakin banyak orang berinvestasi semakin cepat pula laju pertumbuhan ekonomi nasional, namun untuk merealisasikan hal tersebut tidaklah mudah, terutama minat masyarakat Indonesia terhadap Investasi sangatlah rendah terkhususnya untuk GEN-Z

Gen-Z, atau yang sering disebut sebagai Generasi Z, adalah sebuah kelompok demografis yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka tumbuh dalam era digital yang sangat dinamis, dipengaruhi oleh teknologi, internet, dan media sosial yang semakin canggih. Berikut adalah beberapa definisi dan karakteristik utama dari Gen-Z :
1.Terhubung Digital
Generasi Z adalah generasi asli digital, di mana mereka tumbuh dengan teknologi seperti smartphone dan Media sosial.
2.Sadar akan Isu Global
Mereka umumnya lebih sadar dan peduli terhadap isu-isu global dan sosial dibandingkan generasi sebelumnya di usia yang sama.
3.Pragmatis
Mereka cenderung pragmatis dan realistis dalam pendekatan mereka terhadap pendidikan dan karier.
4.Diversifikasi Identitas
Gen Z sangat menerima dan merayakan keberagaman, baik dalam hal identitas gender, orientasi seksual, atau latar belakang etnis dan budaya.

Seperti generasi mana pun, Gen Z juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa kekurangan Generasi Z yang perlu diketahui:
1.Ketergantungan Teknologi
Karena mereka tumbuh dengan teknologi, Gen Z cenderung menjadi tergantung pada perangkat digital mereka.
2.Kesehatan Mental
Generasi Z melaporkan tingkat stres dan masalah kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
3.Kurangnya Keterampilan Sosial dalam Dunia Nyata
Ketergantungan pada komunikasi digital bisa berarti bahwa Gen Z kurang dalam keterampilan sosial tatap muka.

Pembiasaan literasi  sejak  dini  tentunya  membawa  perbedaan  yang  cukup  nampak.  Penulis menyadari  bahwa  penanaman  kebiasaan  harus  dilakukan  sedini  mungkin  dengan mengajarkan  membaca  buku  melalui  genre  yang  disukai  terlebih  dahulu  karena remaja  saat  ini  beranggapan  bahwa  membaca  adalah  hal  yang  membosankan.   Kebanyakan  masyarakat  lebih  suka  menonton  (melihat) tapi  malas  dalam  hal  membaca.  Rendahnya  minat  baca  juga  dapat  dipengaruhi oleh  beberapa  faktor  lain  selain  faktor  yang  sudah  dijelaskan,  seperti  pendidikan yang  tidak  merata  juga  fasilitas  penunjang  pendidikan  yang  masih  kurang.  Nilai-nilai  pendidikan  karakter  juga  perlu  ditanamkan  dalam  diri  setiap  siswa  untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi terlebih dalam generasi Z yang dikenal   mandiri   daripada   generasi   sebelumnya   yang   artinya   mereka   tahu bagaimana  cara  untuk  berkembang  tanpa  perlu  menunggu  orang  lain  untuk membuat suatu keputusan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun