Seventeen menjadi artis Kpop pertama yang tampil di Glastonbury Festival, salah satu festival musik paling prestisius dan legendaris di dunia.
Seventeen adalah boy group asal Korea Selatan yang dibentuk oleh Pledis Entertainment dan debut pada tahun 2015. Meskipun diberi nama Seventeen, anggotanya tidak berjumlah 17. Grup ini terdiri dari 13 anggota yang dibagi berdasarkan spesialisasi keahlian masing-masing kedalam tiga sub-unit: Hip-Hop Unit, Vocal Unit, dan Performance Unit. Kata Seventeen berasal dari gabungan jumlah total anggota mereka (13), jumlah sub-unit (3), dan angka 1 yang berarti "satu tim". Â Masing-masing anggota memiliki peran yang spesifik, yang memberikan warna unik dalam setiap penampilan mereka. Seventeen dikenal dengan kemampuan mereka dalam menari, bernyanyi, dan memproduksi musik sendiri, hal ini membuat mereka dijuluki sebagai "self-producing idols". Selain itu mereka juga terkenal akan sinkronisasi gerakan dalam menari hingga disebut "king of synchronization".
Glastonbury Festival
Glastonbury Festival adalah festival musik dan seni pertunjukan yang diadakan di Pilton, Somerset, Inggris. Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1970 dan telah berkembang manjadi salah satu acara musik terbesar di dunia, menarik puluhan ribu pengunjung setiap tahunnya. Selain musik kontemporer, tarian, komedi, teater, sirkus, kabaret, dan kesenian lainnya juga dimainkan di acara festival musik ini.
Berbanding terbalik dengan NCT yang berkolaborasi dengan brand pro zionis, Seventeen debut di panggung UK untuk pertama kalinya di acara Glastonbury Festival 2024 yang diketahui acara musik terbesar di dunia ini menggalang dana darurat guna mendukung masyarakat yang terkena dampak konflik. Dana yang terkumpul akan disumbangkan ke Palang Merah Inggris, Oxfam, dan War Child yang bekerja di wlayah konflik untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang paling membutuhkan.
War child
War child melindungi anak-anak yang terkena dampak konflik, bekerja di 14 negara berbeda termasuk Afghanistan, Gaza, Suriah, dan Kongo. Mereka mengatakan, mereka bekerja secara tidak memihak dan bersuara untuk menjamin penegakan gak-hak anak dan hukum kemanusiaan internasional. Membrikan harapan kepada anak-anak dengan membantu mereka pulih dari trauma fisik dan mental yang disebabkan oleh perang.
War child memulihkan hak anak atas pendidikan, memberikan perlindungan bagi anak-anak yang tidak didampingi dan yatim piatu, serta selalu memberikan akses terhadap dukungan kesehatan mental dalam jangka waktu yang panjang.
Palang Merah Inggris