Mohon tunggu...
Shofi Aulia
Shofi Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030043 UIN Sunan Kalijaga

23107030043 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Unik Negara Thailand: Negeri dengan Spektrum Gender Terluas di Dunia

5 Juni 2024   11:47 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya ada dua jenis kelamin manusia yang diakui secara hukum di Indonesia, yaitu pria dan wanita. Namun, di era modern ini, orang mungkin sering menemukan jenis kelamin lain seperti transgender, yang mulai diterima publik.

Negara Gajah Putih atau Thailand dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman gender yang luar biasa. Fenomena ini seringkali dianggap sebagai cerminan dari budaya yang lebih inklusif dan terbuka dalam menerima identitas gender yang berbeda. Di Thailand, konsep gender tidak hanya terbatas pada laki-laki dan perempuan, tetapi mleiputi spektrum yang lebih luas hingga dikenal adanya "18 gender".

Konsep 18 gender di Thailand merujuk pada pengakuan akan banyaknya variasi identitas gender di luar dikotomi tradisional laki-laki dan perempuan. Berikut adalah beberapa kategori gender yang diakui di Thailand:

  • Pria; jenis kelamin ini diakui di seluruh dunia sebagai komdisi pria yang menyukai wanita.
  • Wanita; seorang perempuan yan menyukai pria.
  • Tom; wanita berpenampilan pria dan dan menyukai dee.
  • Dee; wanita yang menyukai tom.
  • Tom gay; wanita yang menyukai tom dan dee.
  • Tom gay king: tom yang lebih gagah namun ia seorang wanita dan menyukai tom.
  • Bi; wanita yang meyukai semua gender.
  • Boat; pria yang menyukai semua gender.
  • Gay queen; pria feminim dan menyukai pria.
  • Gay king; pria gagah yang menyukai pria.
  • Tom gay queen; tom yang menyukai tom feminim.
  • Tom gay two way; tom yang bisa menjadi tom gay king dan tom gay queen.
  • Lesbian; wanita yang menyukai wanita.
  • Adam; pria yang menyukai pria.
  • Lady boy; pria yang melakukan transgender menjadi wanita. Bisa disebut juga dengan kathoey. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan lady boy menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata Thailand. Banyak orang datang ke Thailand hanya untuk bertemu dengan ladyboy.
  • Angee; lady biy yang menyukai tom.
  • Cherry; wanita yang menyukai pria gay dan lady boy.
  • Samyaan; wanita yang menyukai tom, lesbian, dan wanita.

Grid.ID
Grid.ID

Thailand merupakan salah satu negara yang paling ramah terhadap komunitas LGBTQ+ di Asia Tenggara. Penerimaan sosial terhadap berbagai identitas gender di Thailand cukup tinggi. Beberapa faktor yang mendukung penerimaan ini adalah:

  • Budhisme, yang merupakan agama mayoritas di Thailand, ajarannya cenderung lebih menerima perbedaan ndividu, termasuk perbedaan gender. Konsep reinkarnasi dianut oleh masyarakat Buddha. Setiap orang juga dapat bereinkarnasi sebagai jenis kelamin apapun. Buddhisme mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi trangender pada titik tertentu dalam hidup mereka. Oleh karena itu, menjadi transgender adalah takdir bagi mereka, bukan penyimpangan. Selain itu masyarakat Thailand percaya bahwa orang transgender adalah orang yang berdosa dan ingin menebus dosa mereka.
  • Banyak layanan operasi kelamin, prosedur operasi kelamin di Thailand terbilang mudah dan biayanya terjangkau. Tak heran jika seitar 62.800 orang di Thailand melakukan transgender. Ditambah lagi, operasi plastik dan terapi penggantian hormon sudah umum dan tidak diatur di Thailand. Terapi pergantian hormon tersedia secara bebas dan dapat dibeli disetiap apotek, dan banyak transgender Thailand memulainya sejak usia 12 tahun. Hormon tersebut tersedia dalam bentuk suntikan dan pil kontrasepsi.
  • Media di Thailand termasuk film, televisi, dan industri hiburan, secara terbuka menampilkan identitas berbagai gender. Ini membantu normalisasi dan penerimaan perbedaan ini di masyarakat.
  • Banyak kelompok dan organisasi yang mendukung hak-hak LGBTQ+. Sekitar 8 persen prnduduk Thailand diperkirakan termasuk dalam demografi LGBT. Mereka mendukung orang dengan identitas gender yang berbeda dan mendukung kebijakan yang lebih inklusif.

Meskipun ada penerimaan yang luas, komunitas dengan berbagai identitas gender di Thailand masih menghadapi berbagai tantangan, contohnya adalah diskriminasi, sikap membeda-bedakan terhadap golongan tertentu kerap tejadi di tempat kerja, sekolah, dan dalam pelayanan publik. Banyak individu transgender yang mengahadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Selain itu kekerasan fisik dan verbal terhadap individu dengan identitas gender yang berbeda masih menjadi masalah serius. Serta kurangnya pengakuan hukum. Identitas gender masih belum diakui secara hukum di Thailand, meskipun ada penerimaan sosial. Banyak transgender tidak dapat secara hukum mengubah identitas gender mereka di dokumen resmi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun