Pemberdayaan dan Dampak Ekonomi
Kedua pelatihan ini, batik Shibori dan Furoshiki, bukan hanya tentang belajar keterampilan baru, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi. Dengan keterampilan yang diperoleh, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna dapat membuat produk-produk unik yang memiliki nilai jual tinggi. Produk batik Shibori yang unik dan produk Furoshiki yang ramah lingkungan dapat menarik perhatian pasar lokal dan bahkan internasional, membuka peluang untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Selain itu, pelatihan ini juga mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan ekonomi kreatif. Dengan memberikan pelatihan keterampilan yang bermanfaat, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna di Semolowaru RW 11 dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian keluarga dan komunitas.
Kesimpulan
Pelatihan batik Shibori dan Furoshiki di Semolowaru RW 11, Sukolilo, Surabaya, merupakan langkah strategis dalam mengembangkan keterampilan dan memberdayakan komunitas lokal. Melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna tidak hanya belajar teknik-teknik baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan keterampilan dan kreativitas, masyarakat lokal dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan akar budaya mereka.
Penulis: Shofiatus Sa'diyah, Resti Wanda Lian Putri, Barokah Novianto Jayanata
Mahasiswa KKN Non Reguler 2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pembina Lapangan: Dona Rahayu Sugiharti, SS., M.Hum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H