Mohon tunggu...
cacaca
cacaca Mohon Tunggu... Mahasiswa - j

badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

QRIS, Inovasi Fintech yang Merevolusi Transaksi UMKM di Indonesia

6 Juli 2024   18:55 Diperbarui: 6 Juli 2024   19:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia  mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya teknologi finansial (FinTech). Salah satu inovasi fintech yang paling berpengaruh adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)  yang diluncurkan oleh Bank Indonesia.

QRIS dikembangkan menggunakan standar European Master Visa Co (EMV Co) yang memungkinkan interoperabilitas domestik dan internasional sehingga QRIS berpotensi dipakai di seluruh dunia

QRIS merupakan solusi yang memfasilitasi transaksi digital bagi UMKM dan diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan di seluruh tanah air. QRIS memungkinkan UMKM menerima pembayaran digital dengan mudah dan efisien. Sebelumnya, UMKM harus menerapkan berbagai jenis kode QR untuk berbagai aplikasi pembayaran seperti GoPay, OVO, dan DANA. QRIS hanya mengizinkan satu kode QR untuk digunakan di semua aplikasi ini. Hal ini tidak hanya menyederhanakan proses perdagangan tetapi juga mengurangi kesalahan dan kebingungan bagi pelanggan.

Manfaaat QRIS selain kemudahan transaksi adalah QRIS membantu mendorong inklusi keuangan dengan memudahkan akses layanan perbankan dan keuangan advanced kepada masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi UMKM. 

Selain itu, dengan adopsi QRIS, UMKM dapat memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih present day dan terpercaya kepada konsumen. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, implementasi QRIS juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan sosialisasi di kalangan pelaku UMKM. Banyak UMKM yang belum sepenuhnya memahami cara kerja dan manfaat dari QRIS. Sehingga diperlukan upaya yang lebih besar dalam hal edukasi dan sosialisasi. Pemerintah dan institusi keuangan perlu terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM tentang penggunaan QRIS. 

Selain itu, tantangan teknis seperti konektivitas web yang tidak merata di beberapa daerah juga menjadi kendala. Sehingga peningkatan infrastruktur computerized di seluruh Indonesia juga sangat penting untuk memastikan bahwa semua UMKM dapat mengakses teknologi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun