Mohon tunggu...
Shofiany
Shofiany Mohon Tunggu... Penulis - Teacher, Instagram Shofi_any

Dengan literasi akan menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deregulasi Ekonomi Moneter: Mempercepat Pertumbuhan atau Mengundang Krisis?

22 Maret 2024   11:38 Diperbarui: 22 Maret 2024   11:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pandangan banyak ekonom dan pengamat pasar, deregulasi ekonomi moneter telah menjadi topik yang semakin mendapat perhatian. Deregulasi ini mengacu pada upaya pemerintah untuk mengurangi atau menghapus regulasi yang mengatur sektor keuangan dan moneter. Meskipun kontroversial, deregulasi ekonomi moneter menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi pasar dan menggalakkan inovasi keuangan. Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan mengapa deregulasi ekonomi moneter perlu dilakukan dan bagaimana hal ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.

Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu alasan utama untuk mendukung deregulasi ekonomi moneter adalah untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketika regulasi yang berlebihan ada, seringkali menjadi hambatan bagi lembaga keuangan untuk menciptakan produk dan layanan baru yang dapat mengakomodasi kebutuhan pasar yang berkembang. Deregulasi memungkinkan bank dan lembaga keuangan lainnya untuk lebih bebas berinovasi dalam menawarkan produk-produk yang lebih sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini dapat merangsang investasi, meningkatkan akses ke layanan keuangan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Mengurangi Beban Administratif

Regulasi ekonomi moneter yang berlebihan juga dapat menyebabkan beban administratif yang berat bagi lembaga keuangan dan pemerintah. Proses perizinan yang rumit dan persyaratan pelaporan yang ketat seringkali menghabiskan waktu dan sumber daya, baik bagi lembaga keuangan maupun bagi regulator. Deregulasi dapat mengurangi beban administratif ini dengan menyederhanakan proses perizinan dan pelaporan, sehingga lembaga keuangan dapat fokus pada kegiatan utama mereka, yaitu menyediakan layanan keuangan kepada masyarakat.

Meningkatkan Efisiensi Pasar

Deregulasi ekonomi moneter juga dapat meningkatkan efisiensi pasar dengan mengurangi hambatan-hambatan yang menghalangi aliran modal dan mempersulit mekanisme harga untuk mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Dengan menghapuskan regulasi yang tidak perlu, pasar menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi. Hal ini dapat membantu mengurangi volatilitas pasar dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Tantangan dan Resiko

Meskipun memiliki sejumlah manfaat, penting untuk diakui bahwa deregulasi ekonomi moneter juga tidak terlepas dari tantangan dan risiko. Salah satu risiko utama adalah meningkatnya ketidakstabilan sistem keuangan akibat kekurangan pengawasan dan pengendalian. Tanpa regulasi yang memadai, ada risiko bahwa lembaga keuangan dapat terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan konsumen atau bahkan menimbulkan krisis keuangan yang serius.

Kesimpulan

Deregulasi ekonomi moneter merupakan langkah yang kontroversial namun perlu untuk dipertimbangkan secara serius dalam konteks perkembangan ekonomi global yang cepat. Dengan memperhatikan manfaat dan risikonya, pemerintah dan regulator harus berusaha untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara mengurangi beban regulasi yang tidak perlu dan memastikan bahwa sistem keuangan tetap stabil dan terpercaya. Dalam melakukan deregulasi, penting untuk memperhatikan kepentingan jangka panjang perekonomian secara keseluruhan dan memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil tidak membahayakan stabilitas keuangan dan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Shofiany/ MPE-Universitas Negeri Jakarta

#deregulasi#ekonomi#pertumbuhan#krisis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun