Mohon tunggu...
Shofiana Adzra Mufida
Shofiana Adzra Mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi Pembangunan di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petani Ini Jadi Salah Satu yang Punya Sumur Besar di Daerah Karang Widoro, Kekeringan Tak Jadi Hambatan!

16 Oktober 2023   22:16 Diperbarui: 16 Oktober 2023   22:46 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan oleh kelompok 3 pada 4/10/2023 di Desa Karang Widoro,Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Karang Widhoro merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mata pencaharian yang paling umum di kawasan daerah ini adalah petani, dilansir dari desanews.id,  60 % penduduk desa ini berprofesi sebagai petani, sisanya sebagai buruh, wiraswasta, dan pegawai sipil.  Hal ini tak terlepas jauh karena lokasi geografisnya yang merupakan daerah pegunungan, dataran tinggi yang mana sangat cocok untuk bertanam maupun berternak. Berita ini dibuat berdasarkan hasil wawancara mahasiswa Universitas Negeri Malang (Calista Surya Perwira Putri, Ega Aurelio Dwiyoko, Johan Lorenzo Tiran, Shofiana Adzra Mufida)

Salah satu tanaman yang banyak dijumpai dan dibudidayakan adalah jeruk, disini kami menjumpai seorang petani yang ternyata sudah 7 tahun menjadi petani dan memiliki lahan yang bisa dikatakan besar. Yaitu 2,2 Hektar. Salah satu petani yang kami wawancarai ini bernama Bapak Budiono, umurnya sudah menginjak 52 tahun. Beliau memiliki 2 kebun jeruk, Salah satunya merupakan yang sudah panen dan satunya lagi belum panen. Jeruk yang sedang di budidayakan oleh bapaknya ini ialah jenis jeruk Baby dan Siam Madu, Bapaknya mengatakan bahwa kedua jenis jeruk ini yang sering digemari oleh para konsumen, Siam Madu digemari karena rasanya yang manis, sedangkan jeruk Baby digemari karena rasanya yang segar untuk dijadikan minuman. 

"Jenis jeruk Baby yang masih berwarna hijau, biasanya dikirim ke Jakarta" Ucap bapak Budiono, ternyata target pasar dari petani asal karang Widoro ini sudah mencapai ke luar kota. 

"Harga jenis jeruk ini juga berbeda, Rp.3.500/kg paling rendah untuk baby, biasanya harga segitu pas lagi membludak-bludak nya stok jeruk, sedangkan paling rendah untuk jenis siam madu dipatok dengan harga Rp.6.000/kg" Ucap bapak Budiono.

Omset yang dihasilkan bapak Budiono selama satu tahun atau satu kali musim panen berkisar 200 juta, belum dipotong biaya pembudidayaan 40 juta jadi penghasilan bersihnya sekitar 160 juta.

Tetapi, dibalik itu semua ada sebuah kegelisahan yang turut dirasakan oleh bapak Budiono ini, beliau mengatakan bahwa akhir akhir ini (wawancara dilakukan pada bulan oktober) Kecamatan Dau sedang dilanda kekeringan, tetapi kebun milik bapaknya hanya mengalami kelayuan bukannya kekeringan.

"kalau sampai bulan Februari gak ada hujan, bisa dipastikan pohon jeruk ini hampir sebagian mati, saya lihat dari BMKG" tutur bapak Budiono. 

Tetapi, bapak Budiono sendiri mempunyai sumur yang besar di tengah-tengah kebun milik beliau, sehingga kebun jeruk beliau sendiri masih mempunyai cadangan air ketika sedang berada dalam kondisi seperti ini, yaitu kekeringan. sumur yang berada di kebun pak Budiono ini kalau dikira-kira berdiameter 3 meter,  sumur ini sangat sangat mempermudah pekerjaan Bapak Budiono beserta satu petani yang menjadi pembantu dalam merawat kebun ini, Sumur yang dimiliki bapak Budiono ini membuat sumber air untuk pengaliran kebun jeruk menjadi efektif, hanya berasal dari sumur itu saja, dibantu dengan pompa air. Sumur yang dimiliki bapak Budiono ini juga menjadi salah satu aset dan investasi paling penting ketika sedang musim kemarau, untuk menyimpan stok cadangan air.

Berdasarkan hasil wawancara kelompok lain, kebun disekitar bapak Budiono ini tidak mempunyai sumur, jadi mereka sangat terdampak ketika kekeringan, biasanya petani lain yang tidak mempunyai sumur membeli air ketika mereka sedang kekeringan untuk menyelamatkan kebun jeruk mereka, sedangkan  bapak Budiono memiliki sumur sendiri, jadi sumur ini sangat penting untuk investasi masa sekarang dan masa depan serta membantu memberikan kemudahan ketika sedang pembudidayaan.

Faktor lain yang menyebabkan bapak ini mempunyai sumur karena lahan milik bapak Budiono juga sudah besar, dan beliau sudah mengayomi pekerjaan ini bertahun tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun