Perkembangan zaman dan teknologi saat ini begitu memengaruhi banyak hal, termasuk dalam peluang kerja. Kedepannya, banyak pekerjaan yang mengandalkan teknologi dan internet.
Bukan hal yang salah, melainkan dapat membuka peluang pekerjaan baru. Namun di sisi lain, ada pula profesi yang tak lagi dibutuhkan karena adanya teknologi ini.
Maka dari itu, sebaiknya masyarakat juga mempersiapkan diri dengan perubahan ini dengan menambah skill baru di bidang teknologi dan digital. Tak ada salahnya karena keterampilan baru juga memberi peluang baru ketika keterampilan lama sudah tak relevan lagi.
Siapapun bisa mengembangkan skill baru tanpa batasan selama masih ada platform yang memberi wadah untuk belajar, seperti salah satunya yang belakangan ini ramah di bicarakan yakni Rakamin Academy. Platform mengembangkan skill di bidang digital dan teknologi ini membuka peluang belajar bagi siapapun, bahkan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas pegawainya di bidang digital.
Menurut Andika Deni Prasetya, CEO Rakamin Academy mengatakan, jika siapa pun bisa, baik itu bagi para talent yang berkeinginan untuk pindah career maupun shifting career itu sangat memungkinkan. Karena Rakamin akan memberikan bimbingan dari nol. Para mentor yang dihadirkan pun dari expert top company Indonesia seperti Gojek, Ruangguru, Tokopedia, dan masih banyak lagi.
"Sistem belajarnya sangat interaktif, project based, dan memberikan bantuan kepada mereka untuk mendapatkan pekerjaan tanpa batasan waktu," imbuhnya.
Andika mengatakan, kehadiran Rakamin Academy sebagai platform belajar selain untuk memenangkan ekonomi digital di tahun 2030 mendatang, juga melahirkan SDM yang berkualitas. Melalui Rakamin Academy ini, para peserta juga akan dibantu mendapatkan pekerjaan karena Rakamin telah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk perekrutan.Â
Dari pihak industri pun terbantu dengan Rakamin karena memberikan kandidat yang berkualitas. Pasalnya saat ini sudah banyak industri yang dinilai cukup kesulitan dalam mendapatkan talenta-talenta berkualitas dengan kapabilitas di bidang digital dan teknologi.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh Andika dan tim, hanya 46% dari mereka yang sudah memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Alhasil, industri masih harus mengembangkan skill mereka dan membuang sangat banyak uang di sana.